Munafik Menurut Muhammad Mutawalli Al-Sya’rāwi (w. 1419 H) dalam Tafsir Al-Sya’rāwi

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bahaya sifat munafik yang dapat memicu terjadinya permusuhan, perselisihan bahkan perpecahan antar sesama muslim. Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an banyak menyingkap tabir rahasia orang-orang munafik dan bahayanya, sehingga penting bagi umat Islam untuk mengetahuinya agar dapat mengenal tentang kemunafikan, berusaha menghindarinya dan bersikap waspada terhadapnya. Hal tersebut mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang munafik menurut Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi munafik dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah, penulis berfokus pada rumusan masalah yaitu bagaimana penafsiran Muhammad Mutawalli Al- Sya’rāwi menafsirkan ayat-ayat munafik dalam kitabnya Tafsir Al- Sya’rāwi dan bagaimana implikasi sifat munafik dalam kehidupan masyarakat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang disebutkan dalam kajian pustaka yaitu membahas tentang munafik dalam Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis sebutkan yaitu terdapat pada penafsiran yang dikaji. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan metode analisis data deskriptif analisis. Penelitian ini juga menggunakan teori tematik (maudhui) menurut al-Farmawi.Sumber data primer penelitian ini menggunakan Al-Qur’an khususnya ayat-ayat tentang munafik dan kitab rujukan utama Tafsir al-Sya’rāwi.Adapun sumber sekunder penelitian ini menggunakan literature yang berkaitan dengan tema munafik baik buku, jurnal, skripsi, artukel dan lain sebagainya. Adapun hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa menurut Al-Sya’rāwi munafik merupakan salah satu sifat tercela, yang mana pelakunya berpura-pura beriman dengan lisannya namun sesungguhnya di dalam hatinya terdapat kekufuran. Implikasi munafik dalam kehidupan masyarakat masa kini diantaranya yakni dapat menimbulkan konflik, perselisihan, perpecahan dan lain sebagainya. Mereka gemar berbuat kerusakan di muka bumi dengan menebar perkataan-perkataan dusta, janji-janji palsu, menebar fitnah, berbuat riya’ dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja sangat berbahaya dan dapat merugikan umat Islam.