Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3120
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNur Izzah Anshor-
dc.contributor.authorSalma Nisa Salsabila, 18211073-
dc.date.accessioned2023-06-21T04:48:24Z-
dc.date.available2023-06-21T04:48:24Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3120-
dc.description.abstractFenomena kemunafikan sudah ada sejak zaman Nabi dan motifnya kemunafikan berkembang hingga zaman sekarang. Di dalam Al-Qur’an sangat banyak ayat-ayat yang membahas tentang orang munafik. Hal tersebut membuktikan bahwa kemunafikan suatu permasalahan yang penting untuk diketahui, Perbuatan mereka yang sebenarnya adalah ingin menghancurkan Islam dari dalam. Untuk itu Al-Qur’an turun sebagai petunjuk untuk menyelamatkan umat manusia dari sifat munafik agar manusia mudah mengenali kepribadian mereka. Berangkat dari persoalan tersebut penulis ingin membahas karakter orang munafik yang terkandung dalam QS. At-Taubah tujuannya ingin menyadarkan manusia akan bahaya kemunafikan, agar dapat menjauhkan diri dari sifat orang munafik. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya dengan dokumentatif. Sumber data primer penulis menggunakan kitab Tafsi>r al-Muni>r dan Tafsi>r al-Mara>ghi>. Sumber data sekunder diambil dari kitab tafsir, kitab hadits, buku, jurnal, artikel, kamus arab. Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analisis komparatif Hasil penelitian yang ditemukan adalah pengungkapan karakteristik orang munafik dalam surah at-Taubah, terdapat dua bentuk berkaitan dengan keimanan (nifāq i’tiqadi) diantaranya ialah senang bersumpah palsu (ayat 56), mengolok-olok Al-Qur’an (ayat63-66), mengingkari janji kepada Allah (ayat 75-77), malas dan riya saat salat (ayat 53-55), Adapun yang termasuk nifāq ‘amali diantarnya; menyuruh kemungkaran dan melarang kebaikan (ayat 67), bakhil (ayat 67). Keduanya sepakat bahwa nifaq yang berkaitan dengan keimanan menyebabkan pelakunya dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. Ketika menafsirkan ayat-ayat munafik pada ayat 75-77 Wahbah az-Zuhaili> memaparkan secara jelas terkait syarat ditetapkannya sebuah perjanjian dengan menggunakan pendapar imam madzhab fiqh, sedangkan Ahmad Mustafa al-Mara>ghi> dalam penafsirannya memberikan penegasan terkait dampak dari perbuatan munafik yang mereka lakukan secara terus menerus maka sifat munafik akan menyatu dalam jiwa nya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMunafiken_US
dc.subjectTafsir Al-Muniren_US
dc.subjectTafsir Al-Maraghien_US
dc.titleKarakteristik Orang Munafik (Studi Komparatif Kitab Tafsir al-Munir dan Tafsir al-Maraghi)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211073.pdf
  Restricted Access
1.74 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.