Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3125
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorSuraiya Mardliyah Yasin, 18211101-
dc.date.accessioned2023-06-21T05:35:28Z-
dc.date.available2023-06-21T05:35:28Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3125-
dc.description.abstractBanyaknya persepsi dalam memahami kebahagiaan hidup, yang terkadang disalahartikan dengan hal-hal yang bersifat material. Bahkan dalam menggapai suatu kebahagiaan, tidak sedikit orang yang terperangkap ke dalam jurang kezaliman, seperti menghalalkan segala cara tanpa mempedulikan sesamanya. Tentunya hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif kepada diri masing-masing. Maka dalam penelitian ini, penulis menetapkan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan pandangan Abdul Rauf al-Singkili mengenai ayat-ayat kebahagiaan di dalam tafsir Tarjumān al-Mustafīd, dan melihat kesesuaian konsep kebahagiaan tersebut dengan teori kebahagiaan al-Ghazali. Penelitian awal dilakukan oleh Didi Junaedi dengan artikel jurnal yang berjudul “Tafsir Kebahagiaan: Studi Tentang Makna Kebahagiaan Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir.” Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada aspek term yang digunakan Al-Qur’an dalam menunjukkan makna kebahagiaan. Adapun perbedaannya terletak pada fokus penelitian, dalam jurnal ini menggunakan berbagai kitab tafsir. Sementara penulis berfokus pada kitab tafsir Tarjumān al-Mustafīd karya Abdul Rauf al-Singkili. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan library research. Sumber data primernya adalah kitab tafsir Tarjumān al-Mustafīd, dan sumber data sekundernya berupa literatur-literatur ilmiah yang berkaitan dengan tema pembahasan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Sedangkan teknik analisa datanya menggunakan content analysis. Selanjutnya, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi Islami dengan teorinya al-Ghazali tentang “Kimia Kebahagiaan”. Hasil temuan pada skripsi ini adalah Pertama, kata kebahagiaan di dalam Al-Qur’an disebutkan dengan term al-sa’ādah, yang mengandung makna kebahagiaan hakiki untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Term aflaḥa, mengandung makna kebahagiaan duniawi-ukhrawi, untuk orang-orang yang beriman kepada-Nya. Term matā’ mengandung makna kebahagiaan yang sementara. Serta term fauz, bermakna kemenangan untuk orang-orang mukmin. Kedua, menurut al-Singkili, pada term al-sa’ādah, aflaḥa, dan fauz yaitu berbicara mengenai kebahagiaan hakiki. Dengan begitu, maka dalam pandangan al-Singkili terhadap ketiga term tersebut memiliki kesesuaian dengan teori kimia kebahagiaan al-Ghazali. Karena telah memenuhi empat teori dasar yakni pengetahuan tentang diri, pengetahuan tentang Tuhan, pengetahuan tentang dunia dan pengetahuan tentang akhirat. Sementara untuk term matā’ yang terdapat pada surah Al-Ḥadīd ayat 20 dan surah Asy-Syūrā’ ayat 36, menurut al-Singkili termasuk kebahagiaan yang semu, yakni kebahagiaan yang hanya bersifat sementara.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKebahagiaanen_US
dc.subjectAbdul Rauf al-Singkilien_US
dc.subjectTafsir Tarjumān al-Mustafīden_US
dc.titleKonsep Kebahagiaan Perspektif Abdul Rauf al-Singkili (1615-1693 M) (Studi Analisis Kitab Tafsir Tarjumān al-Mustafīd)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211101.pdf1.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.