Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas VIII SMPN 38 Jakarta

Abstract

Pendidikan Al-Qur’an sangatlah penting bagi anak-anak terutama siswa sekolah menengah pertama. Di usia ini mereka harus mampu menulis dan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Namun melihat kenyataan yang terjadi, mereka belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Oleh karena itu, SMPN 38 Jakarta mengadakan kegiatan ekstrakurukuler BTQ. Kegiatan ini dirancang untuk membantu dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa. Dalam konteks membaca Al-Qur’an yang rendah maka penulis tertarik untuk kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 38 Jakarta untuk meningkatkan kemamuan membaca Al-Qur’an siswa kelas VIII. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif dengan sumber data primer diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara kepada 7 orang responden yang terdiri dari 4 orang siswa, 2 guru pengajar ekstrakurikuler BTQ dan 1 orang kepala sekolah SMPN 38 Jakarta. Sumber data sekunder penulis dapatkan dari buku, jurnal dan ilmiah yang mendukung teori dalam penelitian. Sumber data dokumenter penulis dapatkan dari catatan dan foto yang penulis ambil selama melakukan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi kegiatan ekstrakurikuler BTQ yang dilaksanakn di SMPN 38 siswa kelas VIII yaitu membantu dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai dengan kaidah tajwid melalui keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler BTQ. Meskipun belum maksimal, namun sudah ada peningkatan dalam kemampuan membaca Al-Qur’an. Kegiatan ekstrakurikuler BTQ dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur’an siswa yaitu meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca Al-Qur’an terutama pada kefasihan makharujul huruf, dengan mengikuti ekstrakurikuler BTQ siswa sudah mampu membaca dengan baik dan makharijul huruf yang tepat. Metode yang digunakan adalah metode talaqqi dan sorogan. Sedangkan untuk penyampaian materi menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.