Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3156
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Syukron | - |
dc.contributor.author | Wahdatul Hurriyyah, 18211112 | - |
dc.date.accessioned | 2023-06-21T08:40:31Z | - |
dc.date.available | 2023-06-21T08:40:31Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3156 | - |
dc.description.abstract | Allah mengingatkan keagungan Al-Qur’an dan beban-beban kewajiban yang ada di dalamnya untuk menegaskan perintah membaca Al-Qur’an secara tartīl. Kendatipun tartīl ini penting, tetapi fakta di lapangan masih diketemukan sejumlah orang yang tidak bisa mempraktekkan baca Al-Qur’an secara tartīl. Bagaimana kita bisa mengamalkannya dalam bacaan Al-Qur’an yang kita baca setiap harinya, tetapi kita belum mengetahui apa yang dimaksud tartīl yang terkandung dalam Al-Qur’an. Maka dari itu, peneliti ingin mengkaji makna kata tartīl lebih dalam agar kita bisa mengamalkannya sesuai dengan perintah yang Allah maksud. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna tartīl menurut tafsir khususnya tafsir kontemporer, menganalisis pendapat para mufassir kontemporer tentang ayat tartīl, dan mengetahui kontekstualisasi penafsiran para mufassir kontemporer mengenai ayat tartīl dalam era kekinian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kualitatif dengan bentuk penelitian pustaka. Sumber dan data utama yaitu kitab tafsir Al-Marāgi, Al-Munīr Al-Azhar dan Al-Misbah. Teknis analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para mufassir kontemporer diantaranya Ahmad Mustafa al-Marāgi, Wahbah al-Zuḥailī, Quraish Shihab dan Buya Hamka menafsirkan QS. al-Furqān [25]: 32 menerangkan maksud dari ayat ini yaitu Allah menurunkan ayat Al-Qur’an secara bengangsur-angsur tidak sekaligus dengan tujuan untuk menguatkan hati Nabi Muhammad dengan mengulang-ulang dan menghafalnya dengan perlahan-lahan. Sedangkan pada QS. al-Muzzammil [73]: 4 juga berhubungan dengan ayat diatas bahwa membaca Al-Qur’an hendaklah dengan perlahan tanpa tergesa supaya kita bisa memahami makna kandungan yang ada didalamnya dan benar-benar meresapi isi pesannya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Tartil | en_US |
dc.subject | Al-Qur'an | en_US |
dc.subject | Kontemporer | en_US |
dc.title | Tartil Al-Qur'an Dalam Perspektif Tafsir Kontemporer (Studi Analisis QS. al-Furqān [25]: 32 dan QS. al-Muzzammil [73]: 4) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
18211112.pdf Restricted Access | 1.48 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.