Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3218
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Sri Widyastri | - |
dc.date.accessioned | 2023-10-18T03:04:49Z | - |
dc.date.available | 2023-10-18T03:04:49Z | - |
dc.date.issued | 2023 | - |
dc.identifier.isbn | 978-623-5389-97-4 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3218 | - |
dc.description.abstract | Tujuan buku ini ingin mengurai akar-akar permasalahan proses belajar mengajar taḥfīẓ Al-Qur'ān melalui sistem sanad di Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar dan Akādimiyyah Iqra’ Al ‘Ālamiyyah Li Al-Dirāṣāt Al Qur’āniyyah Arab Saudi. Kedua lembaga tersebut memiliki persamaan dalam menerapkan pembelajaran kitab-kitab klasik yang bersanad, hanya saja MIB tidak menerapkan sistem sanad taḥfīẓ Al-Qur'ān dengan riwāyah lainnya seperti riwāyah Qālūn 'an Nāfi'. Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar dan Akādimiyyah Iqra’ Al ‘Ālamiyyah Li Al-Dirāṣāt Al-Qur’āniyyah Arab Saudi memiliki paradigma bahwa fungsi sanad dapat menjaga keilmuan, otoritatif dan legitimasi. Kedua lembaga tersebut ingin menghasilkan banyak ḥuffāẓ yang bersanad yang menerapkan nilai-nilai Islam seperti: taat kepada aturan Allah, jujur, amanah, disiplin, adil, ikhlas, dan bertanggungjawab. Proses belajar mengajar taḥfīẓ Al-Qur'ān di Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar dan Akādimiyyah Iqra’ Al ‘Ālamiyyah Li Al-Dirāṣāt Al Qur’āniyyah Arab Saudi dengan sistem sanad memiliki kecenderungan transmisi nilai-nilai original Islam yang diwariskan secara turun temurun. Metodologi penelitian di dalam buku ini menggunakan penelitian kualitatif (empiris) serta teori yang digunakan adalah teori transmisi nilai-nilai Islam dan transmisi ilmu dengan unsur utamanya yaitu; enkulturasi dan akulturasi dengan pendekatan fenomenologi agar dapat menjelaskan secara komprehensif. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi dan studi dokumen sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian literatur. Temuan penelitian ini, yaitu: sistem sanad menjadi salah satu alternatif model pembelajaran behavioristik. Proses belajar mengajar taḥfīẓ Al-Qur'ān melalui sistem sanad di Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar dan Akādimiyyah Iqra’ Al ‘Ālamiyyah Li Al-Dirāṣāt Al-Qur’āniyyah Arab Saudi terjadi melalui kajian kitab-kitab klasik Islam seperti: kitab matn al-Ṡāṭibiyyaḥ Ḥirzu al-amāni wa wajhu al-tahāny, al Mutūn tajwīd tuḥfatu al-atfāl oleh Sulaīmān al-Jamzūrī, Manẓūmah al-muqaddimah fīmā yajibu 'alā qāri'i al-qur'ān an ya'lamah oleh muḥammad bin muḥammad bin muḥammad bin 'ali bin yusuf ibnu Al-jazariy, muṣḥaf qālūn min al-shāṭibiyyah oleh 'Alī bin 'abdu al-Mun'im Ṣāliḥ Faraj, al-Ṭarīq al-Munīr ilā qirāah ibnu kathīr biriwātī al-bazzī wa qunbul min Ṭarīq al Shāṭibiyyah, Al-jāmi' fī riwāyah qālūn 'an nāfi' min ṭarīq abī nashīṭ, Al-jisr al-ma'mūn ilā riwāyah qālūn min ṭarīq al shāṭibiyyah oleh Tawfīq ibrāhīm ḍumrah dan al-Mutūn ‘Aqīdah al-Uṣūlu al-Thlāthh oleh Muḥammad bin ‘Abdul al-Wahāb yang memprioritaskan tersambung nya sanad ke penulis kitab hingga ke Rasulullah SAW dan merupakan sebuah tradisi yang hidup (a living tradition). Buku ini mendukung temuan John O. Voll (2002) bahwa sanad memiliki arti penting bagi para ulama revivalis besar Muhammad Bin Abdul Wahab di Arab sebagai istilah intelektual dalam komunitas ulama kosmopolitan di dunia Islam pada zamannya juga mendukung temuan Abdul Munif (2007) adanya sikap ketergantungan dalam sanad terhadap tradisi keilmuan Timur Tengah mengarah kepada Arabisasi yaitu proses peniruan total terhadap tradisi pemikiran dan budaya Arab oleh umat Islam Indonesia. Begitupun pernyataan Witkam Jan Just (2012) bahwa sanad sebagai rantai otoritas dalam tradisi Muslim dan pernyataan Umar al-Nagar (2016) bahwa sanad sebagai rantai nama dari generasi ke generasi dan bahan biografi (sebagai klaim perbedaan ilmiah). Penelitian ini berbeda dengan temuan Ignaz Goldzigher, A.J Wensinck dan Joseph Schacht bahwa proses terbentuknya silsilah sanad hanyalah sebuah rekayasa proyeksi kebelakang, dengan mengambil tokoh legitimate (memiliki kedudukan tinggi di antara para ulama) yang hidup sebelum mereka hingga rentetan sanad itu sampai pada Nabi SAW. Juga penelitian ini berbeda dengan Sakinah Saptu (2015) bahwa kajian sanad sudah tidak relevan dengan masa kini. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | KBM Indonesia | en_US |
dc.subject | Transmisi | en_US |
dc.subject | Pembelajaran | en_US |
dc.subject | Sanad | en_US |
dc.title | Pembelajaran Al-Qur'an Melalui Sistem Sanad | en_US |
dc.type | Book | en_US |
Appears in Collections: | Buku |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Pembelajaran Al-Quran Melalui Sistem Sanad - Dr. Sri Widyastri, S.Pd., M.Pd.pdf Restricted Access | 2.3 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.