Pengaruh Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Dan Gaya Hidup Halal Terhadap Pelaku Usaha Dalam Peningkatan Sertifikasi Halal (Studi Pada Lembaga Pendamping Proses Produk Halal Di World Halal Centre Nahdlatul Ulama Jakarta)

Abstract

Pengawasan BPJPH terhadap label halal pada makanan dan minuman nyatanya saat ini masih minim, baik pada pelaku usaha maupun masyarakat masih minim edukasi yang diterimanya mengenai produk halal. Sehingga masih banyak pelaku usaha yang mengabaikan aturan untuk mencantumkan label halal/non halal pada produknya. Faktanya kebanyakan pada kemasan produk yang diproduksi oleh UMKM mayoritas tidak mencantumkan label halal sebagaimana diatur dalam UU No. 33 Tahun 2014 tentang JPH. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa lebih dalam mengenai pengaruh UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal dan gaya hidup halal terhadap peningkatan sertifikasi halal oleh pelaku usaha. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden menggunakan teknik penarikan sampel purposive. Sumber data primer diperoleh dengan menyebarkan pertanyaan kuesioner pada Pendamping PPH di WHCNU, dan data sekunder berasal dari buku, jurnal, hasil penelitian, surat kabar dan lainnya yang dapat mendukung data primer terkait produk halal. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis regresi. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu UU No. 33 tahun 2014 sebagai X1 dan Gaya Hidup Halal sebagai X2, Adapun variabel dependent dalam penelitian ini yaitu pelaku usaha dalam peningkatan sertifikasi halal sebagai Y. Hasil penelitian menunjukkan, pertama Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pelaku Usaha dalam Peningkatan Sertifikasi Halal. Faktanya dalam penelitian ini angka probabilitas (sig.) X1 terhadap Y sebesar 0,283 > 0,05 maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Kedua, Gaya Hidup Halal berpengaruh secara signifikan terhadap Pelaku Usaha dalam Peningkatan Sertifikasi Halal. Faktanya dalam penelitian ini karena angka probabilitas (sig.) X2 terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.