Hubungan Self-Efficacy Dan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMAIT Granada Kota Tangerang

Abstract

Di tengah terjadinya pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi terbaik untuk kegiatan belajar jarak jauh. Motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring disinyalir tidak terlepas dari peran orang tua dan keluarga, hal ini dikarenakan orang tua ialah lingkungan pertama yang ditemui seorang anak serta telah memberikan kontribusi penting untuk membentuk kepribadian anak mereka. Agar pembelajaran daring dapat terlaksana dengan efektif dan maksimal, diperlukan juga adanya self efficacy dalam diri peserta didik, menurut Bandura self efficacy atau biasa dikenal efikasi diri merupakan kemampuan seorang individu untuk dapat menciptakan motivasi diri, rasa percaya diri, keyakinan pada diri sendiri, dan kemampuan untuk mawas diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hubungan self-efficacy terhadap motivasi belajar siswa SMAIT Granada Kota Tangerang di masa pandemic Covid-19; 2) hubungan dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar siswa SMAIT Granada Kota Tangerang di Masa Pandemi Covid-19; 3) dan hubungan self-efficacy dan dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar siswa SMAIT Granada Kota Tangerang di saat pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif. Subyek penelitian ini adalah siswa SMAIT Granada Kota Tangerang dengan jumlah sampel 61 orang, dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dan menggunakan media Google Form dengan skala likert. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan bantuan program IBM SPSS ver.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya 1) self-efficacy dan motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang signifikan, dengan nilai signifikansi 0,000 (ρ < 0,05); 2) adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (ρ < 0,05); 3) adanya hubungan yang signifikan antara self-efficacy dan dukungan sosial keluarga secara simultan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (ρ<0,050) dan memberikan kontibusi efektif sebesar 50,5%.