Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/32
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFaizah Ali Syibromalisi-
dc.contributor.advisorAde Naelul Huda-
dc.contributor.authorFitriyah-
dc.date.accessioned2019-10-29T08:27:02Z-
dc.date.available2019-10-29T08:27:02Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/32-
dc.description.abstractHasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Zainab al- Ghazali terkait dengan ayat-ayat gender tidak sama sekali menunjukan bias gender. Penafsiran beliau terkesan lebih seimbang dalam memahami permasalahan antara laki-laki dan perempuan, meskipun ada sebagian pendapat beliau ketika menafsirkan ayat tentang persaksian yang terkesan memojokkan perempuan, tapi hal tersebut tidak diungkapkannya lebih panjang dan lebar. Sedangkan ayat-ayat gender yang lain beliau menafsirkan dengan penuh keadilan, tidak mengutamakan laki-laki dari perempuan dan tidak juga mengutamakan perempuan dari laki-laki. Pendapat Zainab al-Ghazali seolah menjadi penengah antara penafsiran mufassir klasik dan mufassir modern. Dan penulis sependapat dengan apa yang Zainab al-Ghazali paparkan terkait dengan isu-isu gender, penafsirannya seolah mampu menunjukkan sisi makna Al-Qur’an yang sebenarnya. Padahal ketika telusuri sejarah kehidupannya ,beliau merupakan salah satu tokoh feminis yang memperjuangkan hak-hak perempuan. tapi kefeminisan beliau tidak semerta-merta membuat penafsirannya menyimpang seperti apa yang dilakukan oleh para kaum feminis liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat gender ketika ditafsirkan oleh mufassir perempuan, sekaligus untuk menunjukkan mufassir perempuan lain yang berkiprah dalam bidang penafsiran Al-Qur’an selain Bint Syathi. Karena kita melihat perempuan selama ini absen dari historigrafi tafsir. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kepustakaan dengan sumber primer yakni karya Zainab al-Ghazali (Nazharat fi Kitabillah), dan buku-buku lain yang terkait dengan gender dan sosial. Sumber sekunder yakni sumber tertulis lain yang relevan dengan penelitian yang akan penulis kaji. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengkaji bahan penelitian.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.titleKesetaraan Gender Menurut Zainab Al-Ghazalien_US
dc.title.alternativeStudi Analisis Tafsir Nazharat Fi Kitabillahen_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fitriyah (215410614).pdf
  Restricted Access
Tesis-2154106141.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.