Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/335
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Muchlis M. Hanafi | - |
dc.contributor.advisor | Edward Maofur | - |
dc.contributor.author | Farid Nur Rahman, 216410655 | - |
dc.date.accessioned | 2019-12-10T03:38:04Z | - |
dc.date.available | 2019-12-10T03:38:04Z | - |
dc.date.issued | 2019 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/335 | - |
dc.description.abstract | Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana proses internalisasi Al-Qur’an yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan Al-Qur’an kepada para sahabat sebanyak sepuluh ayat. Setelah diajari bagaimana cara membacanya, mereka dijelaskan maknanya, dan para sahabat tidak akan lanjut ke ayat berikutnya sampai mereka benar-benar berhasil mengamalkan kandungan dari sepuluh ayat tersebut. Oleh karenanya proses internalisasi yang terjadi pada zaman tersebut, sangat sarat dengan tahapan sehingga output akhir yang dihasilkan adalah akhlak yang qur’ani. Lain halnya dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, banyak bermunculan lembaga-lembaga yang menawarkan program menghapal kilat (30 juz hanya dalam 40 hari). Banyak juga bermunculan metode cepat mahir membaca huruf hijaiyah, sehingga anak-anak usia dini “dipaksa” untuk segera bisa baca tulis. Singkatnya, internalisasi Al-Qur’an yang terjadi dewasa ini, terdapat dugaan mengesampingkan unsur tahapan dalam prosesnya. Peneliti mencoba menjawab permasalahan di atas dengan menganalisis dua tokoh yang berbeda latar belakang namun sama-sama memiliki titik temu yaitu sama-sama menekankan pentingnya unsur tahapan (tadarruj). Dua tokoh tersebut adalah Muhammad 'Âbid al-Jâbirî, seorang mufassir dari Maroko dengan tafsir kronologisnya dan seorang psikolog Jean Piaget asal Swiss dengan teori tahap perkembangan kognitifnya. Pendekatan metode yang peneliti gunakan adalah melalui studi kepustakaan (library research) yaitu dengan mengidentifikasi penafsiran kronologis Jâbirî dan teori tahap perkembangan kognitif Piaget. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pemikiran Jâbirî dan Piaget. Setelah dilakukan penelitian terkait pemikiran keduanya, peneliti akhirnya menemukan tiga pola tahapan penting. Pertama, Al-Qur’an mengenalkan Tuhan kepada manusia melalui konsep perbuatan-Nya (rububiyah) terlebih dahulu sebelum mengenalkan konsep uluhiyah dengan cara mengenalkan term "Rabb" sebanyak delapan belas kali sebelum mengenalkan term "Allah". Kedua, transformasi Al-Qur'an dari "ad-Dzikr" kemudian "al-Hadîs" kemudian "al-Qur'an" kemudian "al-Kitâb" menjelaskan bagaimana semestinya tahapan belajar, yaitu dari tahapan “mendengar” ke “berbicara” ke “membaca” ke “menulis”. Ketiga, untuk mengenalkan kisah semestinya dimulai dari yang terdekat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Tadarruj | en_US |
dc.subject | Internalisasi Al-Qur’an | en_US |
dc.subject | Muhammad ‘Abid Al-Jabiri | en_US |
dc.subject | Jean Piaget | en_US |
dc.title | Konsep Tadarruj Dalam Internalisasi Al-Qur’an Studi Analisis Tafsir Kronologis Muhammad ‘Abid Al-Jabiri Dan Teori Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
216410655-Farid Nur Rahman.pdf Restricted Access | Tesis-216410655 | 6.87 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.