Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3388
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorIndah Cahyani, 19211204-
dc.date.accessioned2023-11-16T02:46:30Z-
dc.date.available2023-11-16T02:46:30Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3388-
dc.description.abstractIsu-isu gender tidak hanya dibahas pada ruang lingkup sosial saja, lebih dalam Al-Qur’an juga memberikan pembahasan terkait isu-isu gender khususnya pada kasus terjemahan. Penelitian ini mencoba mengungkap ayat-ayat terkait isu gender dalam terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama RI dari edisi 1965 – edisi Penyempurnaan 2019 dengan melihat perbedaan dan persamaan di setiap edisinya, serta faktor penyebab adanya perubahan dan perbedaan tersebut. Adapun isu-isu yang diangkat ialah isu poligami, nusyūz, pasangan surga, dan peran publik serta domestik perempuan. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan tematik. Teknik analisis data skripsi ini adalah deskriptif-komparatif yakni penulis memaparkan terjemahan ayat-ayat terkait isu gender dalam terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama RI, kemudian dilakukan analisis secara kritis untuk mencari persamaan dan perbedaan pada terjemahan setiap edisnya serta faktor yang mempengaruhi perbedaan atau perubahan tersebut. Aspek perubahan (change) yang dikaji meliputi aspek perubahan diksi (pilihan kata), struktur kata/kalimat, dan keterangan baik berupa cataan kaki maupun penjelasan di dalam kurung, dan yang tetap (continuity) pada terjemahan Al-Qur’an di setiap edisinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama RI mengalami perubahan pada ayat-ayat terkait isu gender dari paradigma esklusif menuju terjemahan yang lebih inklusif, dari terjemahan ekstrim menuju terjemahan yang lebih moderat dengan mengikuti paradigma keilmuan dan kondisi sosil, kultural, intelektual masyarakat. Perubahan dalam terjemahan ayat-ayat terkait isu gender menunjukkan responsif gender pada beberapa terjemahan, namun masih menunjukkan bias gender pada terjemahan yang lain seperti terjemahan lafaz nusyūz dan bidadari, pembahasan nusyūz yang lebih banyak membahas terkait perempuan di banding laki-laki dan terjemahan yang tidak menunjukkan adanya eksistensi perempuan. Faktor adanya perubahan dan perbedaan tersebut dipengaruhi oleh ideologi yang digunakan dalam penerjemahan, tim penerjemah/penyempurna, faktor sosial, budaya, atau hukum yang menyertainya, dan perkembangan bahasa, informasi dan teknologi karena adanya kebutuhan dan tantangan zaman.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAl-Qur’an dan Terjemahannyaen_US
dc.subjectKementerian Agama RIen_US
dc.subjectisu genderen_US
dc.titleIsu Gender dalam Terjemah Al-Qur’an (Studi Komparatif Terhadap Al-Qur’an dan Terjemahannya Terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia Edisi 1965 - 2019)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13-19211204.pdf
  Restricted Access
2.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
13-19211204_Publik.pdf
  Restricted Access
1.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.