Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/34
Title: | Ad-Dakhil Dalam Tafsir Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an Karya Husain Ath-Thabathaba'i |
: | Studi Kritis Tafsir Esoterik Ayat-Ayat Imâmah |
Authors: | Siar Ni’mah |
Advisor: | Said Agil Husain Al-Munawwar Ade Naelul Huda |
Issue Date: | 2017 |
Publisher: | Pascasarjana IIQ Jakarta |
Abstract: | Tesis ini berjudul ad-Dakhîl dalam Tafsir al-Mîzân fî Tafsîr Al- Qur`ân Karya Husain ath-Thabâthabâ’î (Studi Kritis Tafsir Esoterik Ayatayat Imâmah). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melacak status hadis daripada penafsiran esoterik ayat-ayat imâmah ath-Thabâthabâ’î, kemudian menganalisa pengaruh atas keberadaan hadis-hadis tersebut terhadap tafsir esoterik ayat-ayat imâmah. Adapun sumber primer daripada penelitian ini adalah kitab tafsir al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur`ân karya Husain ath-Thabâthabâ’î. Sementara sumber sekunder yang digunakan adalah karya-karya lain ath-Thabâthabâ’î, buku-buku dan atau hasil penelitian tentang beliau dan karya tafsirnya. Selain itu, buku-buku terkait dengan ad-dakhîl dalam tafsir, buku-buku yang terkait dengan penilaian baik buruk perawi (al-jarh wa at-ta’dîl), dan biografi perawi hadis (târîkh ar-ruwah) juga menjadi sumber penting. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif digunakan untuk mencari dan mengurai riwayat-riwayat hadis yang ada dalam penafsiran esoterik ayat-ayat imâmah, sedang penggunaan metode analitis adalah sebagai upaya untuk menganalisa kedudukan daripada hadishadis imâmah. Dengan demikian, pendekatan yang dinilai tepat untuk menganalisa kedudukan hadis-hadis imâmah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan kritik sanad hadis. Penelitian yang penulis lakukan ini sesungguhnya melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rosihon Anwar, yakni perspektif ath- Thabâthabâ’î terhadap tafsir esoterik Al-Qur`an yang objek utamanya merujuk kepada tafsir al-Mîzân. Penulis menilai bahwa keabsahan tafsir esoterik perlu dikaji mendalam dengan menggunakan analisa ad-dakhîl bi alma’tsûr, terlebih lagi penafsiran esoterik ath-Thabâthabâ’î sarat dengan persoalan imâmah. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa terdapat 22 hadis bermasalah, yakni berstatus sebagai hadis dha’îf dan hadis maudhû’. Dengan demikian, ath-Thabâthabâ’î dalam penafsirannya secara esoterik telah melakukan penyimpangan penafsiran dari segi riwayat hadis (ad-dakhîl bi al-ma’tsûr). Fakta tersebut, menunjukkan bahwa ath-Thabâthabâ’î tidak bisa lepas dari jerat ideologi, artinya penafsirannya secara esoterik diwarnai dengan tendensi mazhab Syi`ahnya. Hal ini turut serta membenarkan sekaligus menguatkan pernyataan Fahd ibn Sulaiman ar-Rûmî yang menilai bahwa tafsir al-Mîzân merupakan karya tafsir paling penting pada abad ke-14 seandainya saja tidak terpengaruh oleh ajaran Syi`ah. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/34 |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Siar Ni'mah (215410626).pdf Restricted Access | Tesis-215410626 | 5.46 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.