Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3404
Title: Tipu Daya Jin dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Marāgi dan Tafsir Al-Sya’rāwi
Authors: Lathifa Zahrani, 19211225
Advisor: Mabda Dzikara
Issue Date: 2023
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Tipu daya jin merupakan fenomena yang banyak ditemukan dalam berbagai budaya dan kepercayaan. Jin sering kali dianggap sebagai entitas gaib yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dunia manusia. Tipu daya jin dapat mencakup berbagai bentuk dan tindakan yang bertujuan untuk memanipulasi, menipu, atau mengelabui manusia. Secara spiritual, keyakinan dalam tipu daya jin sering kali berkaitan dengan konsep pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Seperti, jin bisa merasuki manusia, jin dapat berubah bentuk, jin juga bisa membisiki manusia dengan bisikan yang jahat, seperti janji-janji, angan kosong atau membuat manusia memandang baik perbuatan buruk mereka. Dapat dilihat bahwa secara konteks hal tersebut merupakan bentuk dari tipu daya jin. Penelitian ini merupakan kajian kualitatif dengan kajian kepustakaan (library research). Adapun metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi yakni berupa sumber data primer dari literatur kitab tafsir, yaitu tafsir al-Marāghi dan tafsir asy-Sya’rāwi maupun data sekunder yang bersumber dari jurnal dan karya ilmiah yang kemudian di analisis dengan analisa deskriptif-analisis. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ayat-ayat tipu daya jin dalam Al-Qur’an dari dua sudut pandang tafsir yaitu kitab tafsir al-Marāghi karya Ahmad Mustafa Al-Maraghi dan tafsir al-Sya’rāwi karya Muhammad Mutawalli Al-Sya’rawi. Adapun hasil analisis penelitian ini adalah, pertama, secara garis besar hasil penelitian ini menjelaskan pembahasan mengenai bentuk-bentuk dari tipu daya jin, seperti kerasukan, berubah bentuk, membisiki perbuatan jahat, dengan janji-janji dan angan kosong, dan menghiasi manusia dengan memandang baik perbuatan jahat mereka. Kedua, terkait persamaan dan perbedaan. Persamaan yaitu kedua mufassir sama-sama menjelaskan bahwa wajib mempercayai jin karena Allah SWT telah menciptakan jin sebelum manusia dari nyala api, mempercayai adanya bentuk dari tipu daya jin. Karena jin yang suka mengganggu dan menggoda manusia itu adalah jin yang memiliki sifat dan tujuan yang jahat. Ketiga, hal ini lah yang penulis temukan untuk mengetahui relevansi mengenai bentuk-bentuk tipu daya jin dengan konteks saat ini yang ada pada kehidupan bermasyarakat.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3404
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
29-19211225.pdf
  Restricted Access
1.58 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.