Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3417
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Hawasi-
dc.contributor.authorTasya Nafisyah, 19211333-
dc.date.accessioned2023-11-16T08:03:58Z-
dc.date.available2023-11-16T08:03:58Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3417-
dc.description.abstractKebutuhan masyarakat terhadap Al-Qur’an semakin dibutuhkan sehingga Al-Qur’an mulai dicetak dari berbagai negara yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing. Namun akhir-akhir sering dijumpai kesalahapahaman masyarakat akan mushaf yang mereka baca dengan mushaf bentuk tulisan yang berbeda, terutama dalam aspek ḍhabṭ ini. Pada umumnya Al-Qur’an di dunia Islam mengacu pada sistem Masyariqah, sehingga ketika ditemukan mushaf dengan sistem Magharibah yang bersebaran dikalangan orang yang memakai sistem Masyariqah maka tentu menjadi perdebatan. Bukan dari segi qira’at saja, namun antara mushaf Masyariqah dan Magharibah keduanya memiliki tanda baca yang berbeda. Adapun keragaman qira’at mempengaruhi penulisan ḍhabṭ pada mushaf Al-Qur’an, Maka dari itu kajian ḍhabṭ ini penting juga bagi mereka para pengkaji Al-Qur’an yang memperdalam qira’at. Terlebih lagi zaman sekarang mushaf Al-Qur’an dengan berbagai riwayat sangat mudah didapatkan, tidak hanya didapatkan dalam bentuk fisik saja, tapi bisa didapatkan berupa file atau digital. Maka dari itu penulis tertarik membahas tema tentang tanda baca Al-Qur’an pada mushaf riwayat Imam Warsy. Adapun mushaf yang penulis gunakan adalah mushaf Madinah dan mushaf Tunisia, karena kedua mushaf tersebut mudah untuk dijangkau. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan deskriptif analisis, dan analisis komparatif. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan data dan menganalisa data terkait dengan mushaf Madinah dan mushaf Tunisia. kemudian penulis membandingkan ḍhabṭ mushaf Madinah dan mushaf Tunisia untuk dicari persamaan dan perbedannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara bentuk ḍhabṭ kedua mushaf banyak memakai pendapatnya Imam Khalil bin Ahmad al-Farahidi (175 H) dan Abū Dawud (275 H). Adapun beberapa persaaman dan perbedaan ḍhabṭ antara kedua mushaf yang signifikan berdasarkan bentuk dan peletakannya, adalah sebagai berikut: pertama, sama bentuk dan peletakannya: fatḫah, kasrah, tanwīn, sukūn, hamzah waṣal dan ibtida’, tanda mad, bentuk hamzah ketika tahqīq, huruf tambahan, hadzf wau, hadzf ya, hadfz pada ha ḍamīr. Kedua, berbeda bentuk sama peletakannya: dhammah, isymām, bentuk hamzah ketika taṣil dan ibdāl. Ketiga, sama bentuk, berbeda peletakannya: fatḫah tanwīn pada mad iwaḍ, hamzah qaṭa’ ketika dhammah, tanda alif yang di hadfz sebelumnya terdapat huruf lam, hadzf ya selain pada hadzf ya pada ha ḍamīr, hadzf nūn. Terakhir, beda bentuk dan peletakannya: taqlīl, tanda mad pada mad munfaṣil.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectDabten_US
dc.subjectMushaf Al-Qur'anen_US
dc.subjectRiwayat Warsyen_US
dc.titleDabht Dalam Mushaf Al-Qur'an Riwayat Warsy (W. 197 H) (Studi Komparatif Mushaf Tunisia dan Mushaf Madinah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
34-19211333.pdf
  Restricted Access
1.84 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
34-19211333_Publik.pdf
  Restricted Access
5.96 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.