Dialog Antar Umat Beragama Perspektif Sayyid Qutb Dan Wahbah Al-Zuhaili (Studi Komparatif Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an dan Al-Tafsir Al-Munir)”

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan metode deskriptif-komparatif. Tujuannya adalah memberikan gambaran komprehensif mengenai konsep dialog antar umat beragama menurut perspektif Al-Qur'an, khususnya dalam tafsir surah Al-Baqarah ayat 256, surah A<li Imra>n ayat 64, surah Al-Maidah ayat 8, dan surah Al-Hujurat ayat 13 dalam "Tafsi> rFi Z{ilal Al-Qur'a>n" karya Sayyid Qut}b dan "At-Tafsi>r al-Muni>r" karya Wahbah al-Zuh}aili>. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Fi> Z{ilal Al-Qur'a>n karya Sayyid Qut}b kitab Tafsi>r al-Muni>r karya Wahbah al-Zuh}aili. Sedangkan Sumber data sekunder adalah buku atau kepustakaan yang ada hubungannya dengan objek penelitian yakni tentang konsep dialog antar umat beragama, seperti buku ilmiah, jurnal, kamus dan lain sebagainya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dialog dapat menguatkan penolakan terhadap kesyirikan dan memperdalam pemahaman tentang kesatuan Tuhan, serta membangun kerja sama antar kelompok agama dengan saling menghormati. Meskipun Sayyid Qutb dan Wahbah Zuhaili memiliki pandangan berbeda, keduanya setuju tentang pentingnya dialog untuk mempromosikan pemahaman, perdamaian, dan keadilan. Dewasa ini, pendekatan Wahbah Zuhaili yang mengedepankan harmoni melalui dialog lebih adaptif. Pendekatan dialog antar agama dari Sayyid Qutb dan Wahbah Zuhaili juga relevan dalam masyarakat multikultural, menggabungkan pemahaman agama yang mendalam, kontekstualisasi dalam dialog, dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal di atas perbedaan kepercayaan. Ini berdampak pada peningkatan pendidikan agama, integrasi dialog dalam kebijakan publik, dan kerja sama lintas sektor untuk mencapai harmoni sosial dan perdamaian global di tengah kompleksitas zaman.