Karakteristik Iluminasi Mushaf Kanjeng Kyai Al-Qur’an Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Analisis Kodikologi)

Abstract

Penelitian mushaf Al-Qur’an memiliki banyak aspek yang bisa diteliti, mulai dari aspek teks, aspek sejarah, maupun aspek kodikologi. Para peneliti menggunakan pendekatan filologi dan kodikologi untuk mengetahui beberapa aspek dari mushaf seperti sejarah penulisan tanda baca (d}abt}), qira>’a>t, iluminasi, rasm, terjemahan, kaligrafi, kondisi fisik naskah dan lainnya. Hasil penelitian dari beberapa aspek tersebut dapat memberikan peranan penting khususnya pada sejarah keislaman di Indonesia. Khazanah seni pada kajian mushaf Al-Qur’an masih sedikit dilakukan karena mayoritas filolog mengkaji teks saja. Salah satu kajian mushaf Al-Qur’an dari sisi visual yaitu iluminasi, kajian ini belum banyak diungkap dalam penelitian ilmiah. Iluminasi merupakan seni ragam hias dengan menggunakan warna-warna, bentuk, dan motif ornament. Pemberian iluminasi dalam mushaf Al-Qur’an tidak hanya terbatas untuk segi keindahan, tapi juga mengenalkan makna sejarah dan kebudayaan khas kedaerahannya. Penelitian terhadap mushaf Al-Qur’an di Indonesia sudah dilakukan baik dari aspek teks maupun aspek kodikologi yang di dalamnya terdapat kajian iluminasi. Penelitian yang ada tidak sepenuhnya fokus pada kajian iluminasi mushaf, sementara belum banyak yang mengetahui makna-makna dibalik iluminasi mushaf yang digunakan. Penelitian kajian mushaf Al-Qur’an ini bukanlah penelitian yang pertama dilakukan. Adapun penelitian sebelumnya yang fokus pada kajian iluminasi mushaf Al-Qur’an, namun penelitian sebelumnya ada yang menggunakan objek mushaf Al-Qur’an kuno dan mushaf kontemporer yang berasal dari daerah yang berbeda. Selain itu, dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif didukung penelitian lapangan (field research) serta melakukan wawancara. Hasil penelitian ini diantaranya pertama, pemberian iluminasi yang digunakan dalam Mushaf Kanjeng Kyai Al-Qur’an bersumber dari unsur kebudayaan Keraton Yogyakarta. Jumlahnya 12 motif iluminasi dihitung dari iluminasi yang ada di bagian cover, halaman awal mushaf, halaman isi, halaman tengah mushaf dan halaman akhir mushaf. Adapun iluminasi yang digunakan pada halaman tambahan (diluar isi teks Al-Qur’an), menggunakan motif yang sama dengan tambahan motif dari Serat Primbon dan Serat Ambiya. Kedua, secara keseluruhan makna iluminasi dalam Mushaf Kanjeng Kyai Al-Qur’an, di dalamnya terdapat pembelajaran bagaimana karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin serta mengajarkan prinsip kehidupan bermasyarakat yang baik.