Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3452
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sri Tuti Rahmawati | - |
dc.contributor.author | Eva Latifah, 19211172 | - |
dc.date.accessioned | 2023-11-20T03:41:12Z | - |
dc.date.available | 2023-11-20T03:41:12Z | - |
dc.date.issued | 2023 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3452 | - |
dc.description.abstract | Penelitian ini di latarbelakangi dengan banyaknya peristiwa di era global bahwasanya seorang anak membangkang terhadap kedua orang tuanya, sehingga perbuatan itu membuat kedua orang tua sering kali sakit hati. Bahkan sebagian orang melihat anak-anak membuang orang tuanya di pinggir jalan atau panti jompo karena tidak ingin merawat orang tuanya pada usia lanjut atau akhir hayatnya. Bertujuan mendeskripsikan konsep pendidikan berbakti kepada kedua orang tua dalam pandangan Al-Qur’an yang berada dalam kitab Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Jalālain mengetahui konsep pesan nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an yang mengenai berbakti kepada kedua orang tua dalam kitab Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Jalālain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian kepustakaan (library research), sumber penelitiannya adalah Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Jalālain. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi. Hal tersebut untuk menggali penafsiran antara Nawawi Al-Bantani, Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin Al-Suyuthi. Setelah data-data terkumpul, lalu di jelaskan serta di analisis secara mendalam sehingga nampak jelas jawaban atas persoalan berhubungan dengan permasalahan. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, Allah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua, karena keduanya memiliki kedudukan yang istimewa. Kedua, persamaan dan perbedaan penafsiran antara dua kitab, adapun persamaannya adalah : memerintahkan untuk berbuat dengan sebaik-baiknya. Adapun perbedaannya adalah: di dalam kitab Tafsīr Marāḥ Labīd sangat detail dan terperinci, seperti : 1). Berbuat baiklah kepada keduanya, sekalipun keduanya kafir. 2). Berbuat baiklah kepada keduanya, dengan sungguh-sungguh. 3). Berbuat baiklah kepada keduanya dengan sempurna, tidak mengatakan “ah” walaupun itu sangat ringan untuk diucapkan, dan ucapkanlah ucapan yang mulia. 4). Berbuat baiklah kepada keduanya, dan bersyukurlah kepada Allah dan orang tuamu. Adapun dalam Tafsīr Jalālain adalah “berbuat baiklah kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya dengan sikap lemah lembut”. Ketiga, di era global saat ini memang menjadi tantangan diri sendiri bagi anak dan orang tua, menjadi generasi yang taat dan patuh terhadap kedua orang tua merupakan generasi yang hebat dan membanggakan dan juga dapat memberikan motivasi untuk orang sekitar. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Birr | en_US |
dc.subject | Ihsan, | en_US |
dc.subject | Ma’ruf | en_US |
dc.title | Berbati Kepada Orang Tua Dalam Al-Qur’an (Studi Komperatif Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Jalālain | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
69-19211172.pdf Restricted Access | 2.49 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
69-19211172_Publik.pdf Restricted Access | 1.84 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.