Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3460
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Hana Natasya | - |
dc.contributor.author | Neng Zenith Khoirunnisa, 19211248 | - |
dc.date.accessioned | 2023-11-20T04:08:03Z | - |
dc.date.available | 2023-11-20T04:08:03Z | - |
dc.date.issued | 2023 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3460 | - |
dc.description.abstract | Ilmu qirā’āt adalah salah satu cabang Ulumul Qur’an yang mempunyai posisi sangat penting dalam kajian ilmu keislaman. Ilmu qirā’āt berbeda dengan ilmu tafsir, ilmu qirā’āt terkait dengan cara pengucapan teks-teks Al-Qur’an, sedangkan ilmu tafsir yang menganalisis makna di balik teks-teks Al-Qur’an. Perbedaan qirā’āt Al-Qur’an ada yang berpengaruh terhadap penafsiran, namun adakalanya tidak berpengaruh. Kitab Tafsir Jāmi’ al-Bayān ‘an Ta’wīl ay Al-Qur'an karya Imam Ibn Jārir al-Ṭabarī adalah salah satu kitab yang cukup concern terhadap qirā’āt. Penelitian ini berjudul “Implikasi Qirā’ah Sab‘ah Pada Farsy al-Ḥurūf Dalam QS. Al-Māidah (Studi Analisis Penafsiran Ibnu Jarīr al-Ṭabarī (w. 310 H/923 M) Dalam Kitab Tafsir Jāmi’ Al-Bayān ‘An Ta’wīl Āy Al-Qur’ān).” Pokok masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam sebuah pertanyaan “Bagaiman implikasi qirā’āt sab’ah pada farsy al- ḥurūf dalam QS. Al-Maidah dalam kitab Tafsir Jāmi’ Al-Bayān ‘An Ta’wīl Ay Al-Qur'an dan sikap Imam Ibn Jarir al-Ṭabarī (w. 310 H/923 M) dalam perbedaan tersebut?.” Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan bentuk kepustakaan (library research). Sumber data, metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan metode analisis data dengan deskriptif analisis. Adapun pendekatan yang penulis gunakan adalah dengan pendekatan ilmu taujih qirā’āt. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam QS. Al-Maidah terdapat 41 farsy al-ḥurūf dalam 30 ayat yaitu pada ayat 2, 5, 6, 8, 13, 16, 20, 32, 41, 42, 44, 45, 47, 50, 53, 54, 57, 60, 67, 71, 81, 89, 95, 97, 101, 107, 109, 110, 112, 115 dan 119. Dan dari jumlah tersebut hanya 8 ayat yang memiliki implikasi terhadap penafsiran. Adapun implikasi qirā’āt tersebut terbagi atas beberapa hal, yaitu implikasi pada bidang fiqih terdapat pada ayat 2 6, 89, 95 dan 107, dan implikasi pada bidang aqidah pada ayat 2, 13, 112 dan 119. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Qirā’āt | en_US |
dc.subject | Farsy al-Ḥurūf | en_US |
dc.subject | Al-Ṭabarī | en_US |
dc.title | Implikasi Qirā’ah Sab’ah Pada Farsy Al-Ḥurūf Dalam QS. Al-Māidah (Studi Analisis Penafsiran Ibn Jarir Al-Ṭabarī (w. 310 H/923 M) Dalam Kitab Tafsir Jāmi’ Al-Bayān ‘An Ta’wīl Āy Al-Qur’ān) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
77-19211248.pdf Restricted Access | 1.74 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
77-19211248_Publik.pdf Restricted Access | 1.04 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.