Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3493
Title: | Dampak Budaya Patriarki Terhadap Laki-laki Perspektif Qirā’ah Mubādalah |
Authors: | Tazkiyatul Fikria, 19211335 |
Advisor: | Hana Natasya |
Issue Date: | 2023 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Pada dasarnya, sistem dari budaya patriarki ialah menganggap laki-laki sebagai makhluk nomor satu dan perempuan dianggap sebagai makhluk nomor dua. Budaya patriarki yang dipahami terkadang hanya menjadikan perempuan sebagai korban, namun tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga mengalami dampak dari adanya budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam penafsiran QS. Al-Nisā’ [4]: 34 dalam literatur kitab serta menganalisa metode interpretasi mubādalah gagasan Faqihuddin Abdul Kodir pada QS. Al-Nisā’ [4]: 34 serta dampak dari adanya patriarki pada laki-laki. Jenis penelitian yang penulis gunakan ialah kualitatif kajian library research, dengan meninjau beberapa literatur yang relevan serta berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian. Dalam hal ini, sumber data primer yang digunakan oleh penulis ialah teks-teks ayat Al-Qur’an serta beberapa literatur utama dari penelitian ini seperti buku Qirā’ah Mubādalah dan karya Abdul Kodir lainnya. Adapun data sekunder berupa buku, jurnal atau artikel. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode dokumentatif dengan menggunakan analisis-deskriptif yang kemudian dianalisis menggunakan pendekatan tafsir progresif keadilan gender perspektif qirā’ah mubādalah. Adapun hasil penilitian ini adalah: Pertama, kajian penafsiran QS. An-Nisā’ [4]: 34, yang telah dijelaskan oleh mufasir klasik dan kontemporer secara umum dalam menafsirkan ayat ini cenderung memberikan interpretasi yang menunjuk adanya superioritas suami terhadap istri dimana semakin melegitimasi adanya budaya patriarki dalam kehidupan umat Islam dalam keluarga. Kedua, berdasarkan pendekatan Qirā’ah Mubādalah pada QS. An-Nisā’ [4]: 34 pencarian nafkah bukan hanya dibebankan kepada pihak laki-laki saja, melainkan bagi siapa saja yang mampu untuk menafkahi. Sehingga dengan adanya hasil interpretasi dari ayat tersebut memberikan bantahan terkait adanya pemaparan mengenai laki-laki yang harus menanggung beban nafkah perempuan. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3493 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
109-19211335.pdf Restricted Access | 1.25 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
109-19211335_Publik.pdf Restricted Access | 899.97 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.