Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3556
Title: | Diskursus Emotional Abuse In Relationship Dalam Al-Qur’an (Aplikasi Tafsir Maqasidi Waṣfī ‘Āsyūr Abū Zayd) |
Authors: | Zulfa Amalina, 19211347 |
Advisor: | Ulin Nuha |
Issue Date: | 2023 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Penelitian ini akan berfokus pada tindak kekerasan psikis (emotional abuse) dalam sebuah hubungan suami istri, dari kekerasan psikis yang paling ringan hingga paling berat berujung kematian, permasalahan ini sering dianggap sepele, padahal masalah ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan, secara undang-undang kekerasan psikis telah diatur, beberapa ayat di dalam Al-Qur’an belum menjawab permasalahan ini karena masih bersifat universal. Sehingga penulis mencoba menjawab dengan cara menemukan dan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan kekerasan pskis (emotional abuse). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis kualitatif berbasis studi pustaka (library research), kemudian penulis menggunakan pendekatan Tafsir Maqāṣidī Waṣfī ‘Āsyūr Abū Zayd dan juga beberapa bahan tambahan pendukung penelitian ini sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan psikis yang dilakukan terus menerus dalam sebuah hubungan pernikahan, hingga menyebabkan korban mengalami keadaan yang dapat membahayakan hidupnya, maka perceraian adalah jalan terakhir ketika tahapan mediasi tidak menemukan titik terang. tujuan umum (maqāṣid ‘āmmah) Al-Qur’an yang terdapat dalam keepat ayat tersebt adalah Al-Qur’an memberi pemahaman kepada seorang suami untuk menghindari Kekerasan Psikis (Emotional Abuse) dalam sebuah pernikahan, karena pernikahan yang sesungguhnya adalah pernikahan yang membawa kebahagian, keberkahan, juga untuk mencapai maslahat dan menghindari mafsadat dalam sebuah pernikahan. Sedangkan maqāṣid khāṣṣah dan kontekstualisasi dari setiap ayatnya meliputi: dalam (Q.S al-Nisā’ [4]: 19) Maqāṣid khāṣṣah ayat ini lebih condong terhadap seorang suami agar menggauli istrinya dengan baik, Maqāṣid khāṣṣah dari (Q.s. al-Baqarah [2]: 226-227) adalah seorang suami tidak boleh menyiksa istrinya dengan ilā’ yang berkepanjangan, maqāṣid khāṣṣah dari (Q.S al-Nisā’ [4]: 129), adalah memberikan pemahaman bahwa pernikahan monogami lebih dianjurkan,pada (Q.S al-Hujurat [49] : 13). maqāṣid khaṣṣah dari ayat ini adalah memahamkan kepada setiap individu untuk berperilaku bijak dan tidak saling merendahkan. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3556 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
135-19211347.pdf Restricted Access | 2.13 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
135-19211347_Publik.pdf Restricted Access | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.