Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3569
Title: Corak Tafsir Ilmi dalam Tafsir Al-Manār dan Al-Misbāḥ (Studi Komparatif Penafsiran Benda-benda LangitidalamiAl-Qur’an)
Authors: Shaffa Muthiara Maulinarabiullah Chandranaya, 19211306
Advisor: Sofian Effendi
Issue Date: 2023
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Dalam Al-Qur'an, terdapat ayat-ayat yang berfokus pada aspek alam, yang disebut sebagai ayat-ayat kealaman atau kauniyyah. Salah satu contohnya adalah ketika Allah Swt. menyebutkan objek-objek langit dalam Al-Qur'an. Tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan kesadaran manusia mengenai pentingnya mengapa Allah Swt. memasukkan objek-objek langit ini dalam kitab suci. Dalam hal ini, pasti terdapat maksud dan tujuan Allah Swt., dan dengan meneliti ayat-ayat tersebut, kita dapat memahami alasan di balik penyampaian ayat-ayat tersebut.Kita harus memahami bahwa setiap ciptaan Allah Swt. memiliki hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan hidup makhluk-Nya, termasuk objek-objek langit yang disebutkan dalam Al-Qur'an, seperti matahari (QS. Yūnus [10]: 5), bulan (QS. Al-Baqarah [2]: 189), bintang (QS. Al-An’ām [6]: 97), dan banyak yang lainnya. Dengan pemahaman ini, penulis merasa termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait ayat-ayat yang membicarakan objek-objek langit berdasarkan penafsiran ilmiah (tafsir ilmi). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan komparatif dan saintifik. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menjawabipermasalahan yang ada melalui studi pustakai(library research) dengan merujuk pada data primer dan sekunder.iSumber data primer yang penulis gunakan adalah Tafsir al-Manār dan Tafsir al-Misbāḥ. Sementara data sekunder yang penulis gunakan adalah TafsiriKementerian Agama RI, jurnal-jurnal, serta buku-buku Ilmiah dan Ensiklopedia yang berkaitan dengan pembahasan. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknikianalisis deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, menunjukkan bahwa cahaya yangidimiliki matahari merupakan cahaya yang kuatikarena matahari yang mengeluarkan cahaya itu sendiri. Berbeda dengan cahaya bulan yang didapatkan dari pantulan cahaya matahari.iSementara, bulan yang kita lihat saat malam hari itu, bisa menjadi alat untuk menghitung waktu, baik jam, hari, bulan, maupun tahun. Bulan juga menjadi dasar dari tercetusnya kalender qomariyahiyang menjadi patokan untuk tahun hijriyah. Gugusan bintang, bukan hanya sebagai penghias langitipada malam hari saja, tetapi juga bisa sebagai alat penunjukiarah. Orang-orang zaman dahulu, saat berpergianimenggunakan jalur laut atau darat, melihat arahnya menggunakan gugusan bintang yang ada di langit. Gugusan bintang juga menjadi alat penunjukiarah kiblat pada masa itu.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3569
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
149-19211306.pdf
  Restricted Access
1.67 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.