Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3649
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Hawasi-
dc.contributor.authorDiana Fithriyah, 18210949-
dc.date.accessioned2024-05-08T05:25:31Z-
dc.date.available2024-05-08T05:25:31Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3649-
dc.description.abstractSaat ini, persoalan yang sedang dihadapi adalah munculnya pengaruh budaya asing sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi dan teknologi. Di tengah perkembangan ini, telah muncul fenomena baru yang menarik perhatian, yaitu "Mukbang." Istilah ini berasal dari bahasa Korea, Meokbang, yang terbentuk dari gabungan kata Meogda yang berarti makan, dan Bangsong yang mengacu pada penyiaran. Fenomena dari video mukbang ini sering kali dikaitkan dengan konsumsi makanan dan minuman secara berlebihan yang cenderung tidak sehat. Dari sini, penulis menemukan beberapa permasalahan yang patut diperhatikan. Pertama, terdapat banyak video Mukbang yang tidak sejalan dengan ajaran Al-Qur'an. Selain itu, berbagai pandangan masyarakat turut muncul mengenai fenomena ini. Dalam kerangka penelitian ini, penulis bertujuan untuk menggali interpretasi Buya Hamka terhadap ayat-ayat yang mengulas etika dan adab makan yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 168, Al-A’raf ayat 31, Al-An’am ayat 141, Thaha ayat 81, Al-Maidah ayat 4, dan Al-Maidah ayat 88. Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah kualitatif, dengan fokus pada studi pustaka (library research). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, sementara data sekunder berasal dari buku-buku, jurnal, serta artikel yang relevan dengan isu yang sedang diteliti. Proses pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan melalui metode deskriptif, dan metode interpretasi yang digunakan adalah pendekatan metode maudhu'i (tematik). Hasil penelitian ini, ditemukan beberapa temuan penting. Pertama, berdasarkan penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar pada Qs. Al-Baqarah/2:168 dan QS. Al-Maidah/5:4, terungkap bahwa Al-Qur'an menegaskan kepentingan mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib, yaitu makanan yang memiliki kualitas baik, bersih, dan bernutrisi. Definisi halal dalam hal ini mencakup baik cara perolehannya maupun ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kedua, berdasarkan QS. Al-A'raf/7:31, QS. Al-An’am/6:141, dan QS. Thaha/16:81, Al-Qur'an menegaskan pentingnya menghindari pemborosan dan isyraf dalam berbagai bentuknya, karena mendorong pemborosan sumber daya dan makanan yang dapat digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ketiga, berdasarkan QS. Al-Maidah/5:88, Al-Qur'an menunjukkan pentingnya mengaitkan tindakan makan dengan iman dan keyakinan kepada Allah, dengan selalu membaca basmallah sebelum makan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMukbangen_US
dc.subjectTafsir Al-Azharen_US
dc.subjectBuya Hamkaen_US
dc.titleFenomena Mukbang Dalam Perspektif Al-Qur’an Menurut Buya Hamka (Kajian Ayat Al-Qur’an Etika dan Adab Makan Dalam Tafsir Al-Azhar)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18210949.pdf
  Restricted Access
1.36 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.