Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3689
Title: enomena Trend Sound TikTok Lagu Rohani Kristiani Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis al-Tafsīr al-Munīr fi al-’Aqīdah wa al-Sarī’ah wa al-Manhaj Karya Wahbah az-Zuhaili)
Authors: Umi Kulsum, 19211338
Advisor: Hana Natasya
Issue Date: 2023
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Baru-baru ini, tren TikTok muncul dengan lagu religi Kristen berjudul "Tuhan Yesus Tidak Berubah" yang di-remix menjadi musik cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji permasalahan-permasalahan yang terjadi karena adanya tren TikTok lagu Rohani umat Kristiani sehingga dapat mempengaruhi pribadi seseorang secara langsung maupun tidak langsung hingga dapat merusak kekhidmadan dalam beribadah, serta banyaknya masyarakat yang tidak tahu makna dalam lagu tersebut. Padahal lagu-lagu tentang Tuhan Yesus dalam konteks Kristen sering kali digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan, menyampaikan pesan kepercayaan, kasih, dan penyelamatan melalui Kristus. Dengan adanya permasalahan tersebut penulis perlu mengkaji fenomena tersebut berdasarkan kitab al-Tafsīr al-Munīr fi al-’Aqīdah wa al-Sarī’ah wa al-Manhaj Karya Wahbah az-Zuhaili. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam bentuk studi kepustakaan (library reseach). Adapun teknik pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi dan dokumentatif dengan cara mengumpulkan data-data berupa catatan, dan lain sebagainya kemudian penulis menggunakan teknik observasi non-participant yaitu dengan cara mengamati fenomena tren yang terjadi dalam aplikasi TikTok. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa fenomena tren lagu Rohani umat Kristiani memberikan dampak negatif bagi pengguna muslim. Fenomena ini sejalan dengan Firman Allah Swt dalam QS. Luqman ayat 6, Wahbah az-Zuhaili memberikan interpretasi terhadap ayat ini. Menurut Wahbah perkataan-perkataan tidak berguna dapat memalingkan dari ajaran Allah Swt serta sesuatu yang hanya akan mendatangkan mudharat, yang tentunya dapat orang tersebut akan mendapat kerugian dan niscaya akan mendapatkan azab yang menghinakan. Kemudian dalam Q.S Al-Kāfirūn menerangkan bahwa setiap agama memiliki tradisi, nilai-nilai, dan pesan yang berbeda, dan perlu dihormati dan dihargai sesuai dengan keyakinan dan praktik masing-masing tanpa harus mencampur adukkan akidah.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3689
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
159-19211338.pdf
  Restricted Access
1.23 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
159-19211338_Publik.pdf
  Restricted Access
806.7 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.