Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an (Studi kasus di Kelas VII SMP Negeri 03 Tangerang Selatan)

Abstract

Al-Qur’an merupakan pedoman umat Islam dalam setiap aspek kehidupan, langkah awal untuk dapat memahami pesan yang terkandung didalamnya adalah dengan membacanya. Membaca Al-Qur’an merupakan kebiasaan yang baik dan mempunyai dampak yang baik juga bagi perilaku individu yang dapat mengamalkannya. Tetapi dalam hal ini sudah sangat jarang dan sulit untuk peserta didik bahkan remaja-remaja lainnya untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya apalagi dijadikan untuk kegiatan rutin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan membaca Al-Quran (Studi Kasus Kelas VII SMP Negeri 03 Tangerang Selatan). Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sumber data nya ada sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tiga metode, metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, data display, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian Peran guru pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an yaitu mempunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai pembimbing, informator, korektor, serta motivator. Dan Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an, Guru PAI menggunakan metode yang bervariasi dan suasana belajar yang menarik untuk meningkatkan minat peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, Guru PAI mengadakan tadarus Al-Qur’an setiap hari sebelum kegaitan belajar mengajar dimulai dan pengajian rutinan setiap hari jum’at dengan tujuan untuk membantu memperbaiki peserta didik dalam membaca Al-Qur’an. Adapun faktor yang menjadi penyebab peserta didik mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an adalah pertama dari faktor lingkungan keluarga yaitu kurangnya dorongan atau motivasi dari orang tua, faktor individu seperti halnya kurangnya kemauan dari diri sendiri untuk belajar membaca Al-Qur'an, Kurangnya peserta didik dalam memahami ilmu tajwid.