Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3726
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHana Natasya-
dc.contributor.authorInas Syafiqah, 20211414-
dc.date.accessioned2024-07-31T07:18:11Z-
dc.date.available2024-07-31T07:18:11Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3726-
dc.description.abstractWorkaholic adalah sebuah fenomena yang menggambarkan para pekerja yang melakukan pekerjaan mereka lebih dari tuntutan bahkan melebihi jam normal. Tidak sedikit dari para workaholic yang mendapatkan dampak negatif dari fenomena tersebut, walau disebutkan pula bahwa ada dampak positif dari fenomena tersebut. oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam fenomena ini dan menelaahnya berdasarkan pandangan Al-Qur’an beserta penafsirannya, juga mencari solusinya. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa fenomena workaholic dan solusinya dalam penafsiran Quraish Shihab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni melakakukan pengumpulan data dan pengkajian terhadap suatu fenomena secara mendalam. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah library research dengan merujuk pada sumber primer dan sekunder, terutama kitab Tafsir al-Mishbah dan data pendukung dari buku, jurnal atau artikel yang dapat membantu dalam penelitian ini. kemudian metode analisis data dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif yakni dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian kemudian mengkajinya dan menyimpulkannya berdasarkan pada data yang sudah diolah. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan teori kajian tokoh untuk memahami pemikiran seorang tokoh, kemudian teori kognitif untuk menunjang penelitian dari sudut pandang psikologi. Hasil penelitian ini berdasarkan pada ayat pada Q.S. Al-Taubah [9]:105 yang berisi mengenai sebuah perintah untuk bekerja dan mencari karunia yang telah Allah SWT sebarkan di bumi, sedangkan pada Q.S. Ali Imrān [3]: 147 berisi pesan bahwa berlebih-lebihan hanya akan membuat manusia lemah. Kemudian pada Q.S. Gāfir [40]: 61 berisi solusi dari fenomena workaholic yakni sebuah perintah untuk beristirahat, dan pada Q.S. A-Naba’ [78]: 9-11 adalah bentuk work life balance dalam Al-Qur’an. dalam beberapa ayat mengenai penciptaan siang yang digunakan untuk bekerja, Allah SWT menyandingkan dengan penciptaan malam untuk beristirahat. Allah SWT dalam firman-Nya tidak menyebutkan untuk bekerja secara terus-menerus, akan tetapi juga memerintahkan untuk beristirahat untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectworkaholicen_US
dc.subjectTafsir al-Mishbahen_US
dc.subjectkeseimbanganen_US
dc.titleFenomena Workaholic Dan Solusinya Dalam Perspektif Al-Qur'an (Studi Analisis Penafsiran Quraish Shihab dalam Kitab Tafsir Al-Mishbah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
3-20211414.pdf
  Restricted Access
1.48 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
3-20211414_Publik.pdf
  Restricted Access
1.15 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.