Spiritual Quotient Dalam Surah Yūsuf (Studi Analisis kitab Tibyān Al-Asrār fī Qiṣṣati Yūsuf li Żawī Al-Abṣār Karya Madyani Abu Ishaq (w. 1294 H))

Abstract

Semakin maju perkembangan zaman, manusia lalai dengan nilai spiritual dan tidak bisa mengontrol apa yang mereka perbuat. Sehingga berdampak negatif kepada dirinya sendiri maupun sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana kecerdasan spiritual dalam Surah Yūsuf dengan penafsiran Madyani Abu Ishaq serta relevansinya ke masa kini. Sehingga penelitian ini membahas tentang kecerdasan spiritual dalam Surah Yūsuf melalui penafsiran Ulama Nusantara asal Tuban, Madyani Abu Ishaq dalam kitab Tibyān Al-Asrār fī Qiṣṣati Yūsuf li Żawī Al-Abṣār. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini penulis terfokus ke nilai kecerdasan spiritual dalam kisah Nabi Yusuf a.s as kitab tafsir ini kemudian direlevansikan dengan keadaan masa kini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui kajian studi kepustakaan (library research) yang didasari data primer yaitu kitab Tibyān Al-Asrār fī Qiṣṣati Yūsuf li Żawī Al-Abṣār, sementara data sekunder bersumber dari buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi literasi. Kemudian analisa data pada penelitan ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi dengan teori milik Danah Zohar dan Ian Marshall, untuk mempertajam analisis dan mencapai pemahaman atas relevansi spiritual, penafsiran mufassir dan kondisi masa kini. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa dalam Surah Yūsuf mengandung ilmu dan hikmah tentang kecerdasan terutama dalam konteks spiritual sebelum ilmuan psikologi menetapkan teorinya. Kecerdasan spiritual dalam Surah Yūsuf menurut penafsiran Madyani Abu Ishaq yaitu Pertama, QS. Yūsuf [12]: 22-24, QS. Yūsuf [12]: 33 tentang kesadaran tinggi Kedua, QS. Yūsuf [12]: 37-40, QS. Yūsuf [12]: 90-92, QS. Yūsuf [12]: 100 tentang kualitas hidup yang berprinsip dan sabar menghadapi cobaan. Ketiga, QS. Yūsuf [12]: 24, QS. Yūsuf [12]: 33 tentang kemampuan menghindar dari perbuatan dosa. Keempat, QS. Yūsuf [12]: 100 tentang berpandangan luas dan mengendalikan diri.