Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3768
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Syukron-
dc.contributor.authorSyifa Fauziah, 19211328-
dc.date.accessioned2024-10-16T07:28:23Z-
dc.date.available2024-10-16T07:28:23Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3768-
dc.description.abstractMedia sosial semakin berkembang sampai saat ini, aplikasi Instagramversi android muncul pada bulan April 2012 dan sampai saat ini semakinbanyak fitur-fitur terbarunya salah satunya beauty filter. Penelitianini bertujuan untuk menganalisa penggunaan beauty filter pada aplikasi tersebut dalam konteks kufur nikmat yang diuraikan oleh Wahbah az-Zuhaili dalamkitab Tafsīr Al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa as-Syarīah wa al-Manhaj. Sumber data primer penelitian ini adalah kitab Tafsīr Al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa as-Syarīah wa al-Manhaj karya Wahbah az-Zuhaili. Disempurnakan dengan sumber data skunder yang berupa jurnal, skripsi, tesis dan berbagai artikel dari website yang relevan dengan pembahasanini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif berbentuk kepustakaan(library research). Adapun teknik pengumpulan data penelitianini menggunakan teknik dokumentasi yang berbentuk tulisan atau karya, yaitudengan mengumpulkan data-data penafsiran kitab Tafsir al-Munir karyaWahbah al-Zuhaili dan membaca serta menelaah buku, jurnal, skripsi, tesis, dan media yang terkait dengan penggunaan beauty filter pada konteks kufurnikmat. Maka metode analisis data yang tepat digunakan adalah deskriptifanalisis. Hasil penelitian dalam skripsi ini, bahwasanya dalam penggunaan beauty filter sejalan dengan nilai-nilai dalam Al-Qur’an yaitu membahas tentang penciptaan manusia serta kewajiban atas manusia untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah beri Q.S. al-Isrā’ [17]: 70, Q.S albaqarah [2]: 152, Q.S Ibrahim [14]: 7. dalam penafsiran Wahbah, beliau sepakat bahwa jika kita mensyukuri nikmat maka Allah akan menambah nikmat tersebut dan orang yang kufur adalah orang yang jahil dan tidak mengenal Allah kemudian akan diberikan azab dan hukuman, serta Allah memberikan kemuliaan kepada manusia. tetapi beliau sepakat untuk mengharamkan apa yang dapat merubah dari bentuk atas ciptaan Allah Swt. Adapun relevansinya pada masa kini adalah permasalahan tersebut masih terus terjadi dan solusi dari problematika dalam Al-Qur’an masih relevan untuk diaplikasikan selama penafsirannya dikontekstualisasikan dengan perkembangan zamanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectBeauty Filteren_US
dc.subjectKufur Nikmaten_US
dc.subjectTafsīr Al-Munīr Fī Al-‘Aqīdah Wa AsSyarīah Wa Al-Manhaj Karya Wahbah Az-Zuhailien_US
dc.titleRespon Al-Qur’an TerhadapPenggunaan Beauty Filter (Studi Analisis Ayat-Ayat Kufur dalamTafsīr Al-Munīr Fī Al-‘Aqīdah Wa Al-Syarīah Wa Al-Manhaj Karya WahbahAl-Zuhaili)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
163-19211328.pdf
  Restricted Access
1.36 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
163-19211328_Publik.pdf
  Restricted Access
780.38 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.