Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3809
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Hawasi | - |
dc.contributor.author | Eneng Rahma Syarifa Romaidha, 20211541 | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-28T04:45:22Z | - |
dc.date.available | 2024-10-28T04:45:22Z | - |
dc.date.issued | 2024 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3809 | - |
dc.description.abstract | Keindahan bahasa yang paling tinggi terdapat dalam Al-Qur’an, sehingga menjadi mu’jizat yang tidak bisa diserupai oleh siapapun. Bala>gah Al-Qur’an menjadi bahasan yang penting mengingat tinggi nya sastra dalam Al-Qur’an. Isti’a>rah sebagai kata yang tidak menggunakan makna asli, termasuk kedalam bagian ilmu bala>gah dan didalam ayat-ayat Al-Qur’an ada yang menggunakan unsur isti’a>rah. Secara perdebatan akademis selalu terjadi, terdapat ulama yang menyetujui adanya isti’a>rah dan ada pula yang menolak keberadaan isti’a>rah dalam Al-Qur’an. Ulama yang berpandangan setuju, bahwa isti’a>rah itu sebagai perluasan makna dan sebagai bukti keistimewaan Al-Qur’an yang tidak bisa ditiru oleh siapapun, sementara ulama yang menolak keberadaan isti’arah berpandangan bahwa isti’arah adalah sebuah kebohongan karena makna nya tidak asli, sedangkan Al-Qur’an sebagai kalamullah jauh dari kebohongan. Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mempunyai perkembangan dari penelitian sebelumnya yang membahas isti’a>rah dalam surat tertentu. Persamaan nya terletak pada pemilihan tema yaitu tentang isti’a>rah, perbedaan nya dengan penulisan ini, terletak pada surat dan kitab yang dipilih serta metode penelitian dan hasil yang berbeda. Penulis berusaha membandingkan dua kitab yang membahas tentang balagah dalam surat yasin, dan hasil penelitiannya menemukan perbedaan antara kedua mufassir tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, kajian kepustakaan, dengan pendekatan kebahasaan, metode yang digunakan adalah metode komparatif, yaitu membandingkan dan menguraikan dua kitab yaitu kitab S}afwah al-Tafasir dan al-Bahr al-Muhit}, dari segi isti’a>rah dalam surat ya>si>n. Hasil dari penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa kedua mufassir tersebut berbeda pandangan dalam memaknai ayat yang mengandung unsur isti’arah. Terdapat lima ayat yang mengandung isti’arah menurut Ali ash-Shobuni yaitu ayat 8, 37, 52, 71, 82 dan 3 ayat menurut Abu Hayyan yaitu pada ayat 37, 52, 71. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Isti’arah | en_US |
dc.subject | Safwah al-Tafasir | en_US |
dc.subject | Yasin | en_US |
dc.subject | al-Bahr al-Muhit | en_US |
dc.title | sti’a>rah dalam Surah Ya>si>n dan Implikasinya Terhadap Penafsiran (Studi Komparatif Kitab Tafsir S}ofwah al Tafasir dan al-Bahr al-Muhit}) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
12-20211541.pdf Restricted Access | 1.88 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
12-20211541_Publik.pdf Restricted Access | 1.42 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.