Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3836
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRuaedah-
dc.contributor.authorHaerun Nissa, 20211405-
dc.date.accessioned2024-10-28T07:07:06Z-
dc.date.available2024-10-28T07:07:06Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3836-
dc.description.abstractBanyaknya temuan kasus baik dari media cetak maupun massa, tentang maraknya tindakan kriminal ataupun perbuatan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh orangtua kepada anak maupun sebaliknya, seperti kasus kekerasan, penganiyaan, pelecehan seksual, bullying, bahkan pembunuhan. Seharusnya sebagai orangtua tugas mendidik dan mengasuh adalah yang paling utama semenjak orangtua berkomitmen untuk menikah. Selain mengasuh anak, lebih baiknya disertai dengan berdoa, beribadah dan meminta kepada Allah SWT untuk selalu diberi kemampuan untuk mengasuh anak dengan baik sesuai yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat tentang pola asuh anak yang ditafsirkan oleh Abdurrauf al-Singkili yang berasal dari Aceh, begitu juga untuk mengetahui relevansi penafsiran Abdurrauf dalam kehidupan masa kini. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kualitatif (library research). Metode penafsiran yang digunakan yaitu pendekatan tafsir mauḍūʻ (tafsir tematik) dan Psikologi Diana Bumrind. Tema yang dibahas berupa studi komprehensif terhadap ayat-ayat yang berkenaan dengan konsep parenting, ilmu cara mengasuh anak dengan baik dengan referensi penafsiran Abdurrauf al-Singkili dalam kitab Tarjumān al-Mustafīd. Hasil penelitian ini menyimpulkan dari penafsiran Abdurrauf alSingkili dalam kitab tafsir Tarjumān Al-Mustafīd adalah bahwa pola asuh orangtua kepada anak yang sesuai dengan Al-Qur’an yaitu dalam QS. Āli Imran ayat 35-37 meliputi mendoakan anak bagi orangtua sangat dianjurkan, memilihkan pengasuh yang baik bagi anak, Dalam QS. Yusuf 4-5 meliputi: orangtua mengasuh dan mendidik anak dengan sabar, saling memaafkan dalam keluarga. Dalam surah Luqman ayat 13-19 meliputi : pendidikan tauhid, pendidikan berbakti kepada orangtua, dan QS. As-Ṣāffāt ayat 102- 105 meliputi: taat pada ketentuan Allah, sabar dalam menghadapi ujian. Penafsiran Abdurrauf terkait ayat konsep pola asuh sangat bisa direlevansikan di era digital seperti ini. Orangtua dapat mengalihkan anakanak dari gadget dengan mengikuti kisah-kisah para nabi dalam mengasuh anak. kemudian dari teori psikologi Diana Bumrind, menyatakan bahwa pola asuh terbaik dalam mengasuh anak muda itu pola asuh autoritatif, berdialog dengan anak secara langsung.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPola asuh anaken_US
dc.subjectTarjumān Al-Mustafīden_US
dc.subjectAbdurrauf al-Singkilien_US
dc.titleKonsep Pola Asuh Anak Perspektif Abdurrauf AlSingkili (1615-1693M) (Studi Analisis Kitab Tafsir Tarjumān AlMustafīd)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
39-20211405.pdf
  Restricted Access
1.92 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
39-20211405_Publik.pdf
  Restricted Access
1.33 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.