Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3846
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Mamluatun Nafisah | - |
dc.contributor.author | Muthi’ah Ar-Rifdah, 20211440 | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-28T07:48:19Z | - |
dc.date.available | 2024-10-28T07:48:19Z | - |
dc.date.issued | 2024 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3846 | - |
dc.description.abstract | Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan dan dinamika, salah satu masalah psikologis yang semakin sering muncul dan berdampak signifikan pada individu serta masyarakat adalah overthinking atau berpikir berlebihan. Meskipun bukan fenomena baru, overthinking kini menjadi masalah yang semakin umum di kalangan masyarakat, karena banyak orang mengalami kecemasan yang memicu pemikiran berlebihan. Dari perspektif Islam, overthinking sering dikaitkan dengan rasa takut, cemas, pesimisme, dan prasangka buruk. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis penafsiran Wahbah Al-Zuhaili terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan overthinking dan pencegahannya, dengan tujuan mengungkap bagaimana penafsiran Wahbah Al-Zuhaili mengenai pencegahan overthinking serta relevansinya dalam kehidupan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian library research. Sumber data primer yang digunakan adalah kitab Tafsīr Al-Munīr, sedangkan sumber data sekunder meliputi buku, artikel, dan jurnal yang berkaitan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentatif dan teknik analisis data menggunakan metode analisis-deskriptif, yang kemudian dianalisis dengan pendekatan psikologi. Hasil temuan dari penelitian ini menemukan tiga ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan overthinking dan cara pencegahannya, yaitu QS. Al-Baqarah [2]: 112, QS. Al-Baqarah [2]: 155, dan QS. Al-A‘rāf [7]: 35. Ketiga ayat ini berhubungan dengan term ketakutan. Wahbah Al-Zuhaili menafsirkan ayatayat tersebut sebagai bentuk untuk bertawakal dan bertakwa kepada Allah, beramal saleh, serta bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Penafsiran ini relevan dengan tiga aspek teori self-compassion, yaitu self-kindness, common humanity, dan mindfulness. Wahbah Al-Zuhaili menekankan pentingnya sikap memahami diri sendiri dengan menyadari bahwa segala sesuatu bergantung pada rahmat Allah, memahami bahwa kesulitan merupakan bagian dari pengalaman manusia yang universal dan merupakan ujian dari Allah untuk menguji iman serta kesabaran. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kesadaran penuh terhadap kondisi saat ini dan penerimaan tanpa penilaian berlebihan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Overthinking | en_US |
dc.subject | Pencegahan | en_US |
dc.subject | Wahbah Al-Zuhaili | en_US |
dc.title | “Overthinking dan Pencegahannya dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis Tafsīr Al-Munīr Karya Wahbah Al-Zuhaili [w. 2015 M]) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
49-20211440.pdf Restricted Access | 1.76 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
49-20211440_Publik.pdf Restricted Access | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.