Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3886
Title: | Gadd Al-Basar Perspektif Mufasir Periode Pertengahan Dan Kontemporer (Studi Komparatif Tafsir Al-Qurt}ubi dan Tafsir Fi Zilalil Qur‟an) |
Authors: | Nur Fahmi, 20211558 |
Advisor: | Sofian Effendi |
Issue Date: | 2024 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Pergaulan yang bebas dan pandangan yang liar adalah sesuatu yang dewasa kini semakin memprihatinkan. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk memahami lebih dalam makna Ghad}d} al-Bas}ar pada surat an-Nu>r ayat 30-31, dalam hal ini demi menanggulangi kecemasan pada pergaulan yang bebas dan pandangan yang liar, yang saat ini telah merebak luas di masyarakat era modern saat ini. Penelitian ini membahas makna Ghad}d} al-Bas}ar pada dua penafsiran yang lahir dari dua masa yang berbeda, yakni era pertengahan (Tafsir AlQurt}ubi) dan era kontemporer (Tafsir Fi> Z{ila>lil Qur’an). Tujuan penelitian ini selain ingin mengetahui kerelevansian dari dua tafsir tersebut, ialah untuk menyadarkan kepada masyarakat bahwa Ghad}d} al-Bas}ar adalah sesuatu yang seharusnya diterapkan bagi seluruh masyarakat agar tak terjerumus kepada pergaulan bebas. Penelitian ini bersifat library research dengan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan penulis dalam penelitiannya ini ialah studi komparatif, sedangkan pendekatan yang digunakan oleh penulis ialah pendekatan tafsir muqarran. Adapun hasil penelitian yang penulis dapatkan ialah: Pertama, AlQurt}ubi dalam menafsirkan ayat gad}d} al-bas}ar lebih kepada pemaknaan menjaga pandangan sekedar sampai mata, sedangkan Sayyid Qut}b dalam menafsirkan gad}d} al-bas}ar tidak sekedar menahan pandangan mata saja, melainkan menahan hati, pikiran, kepada hal-hal haram yang berkaitan dengan lawan jenis. Kedua, al-Qurt}ubi lebih cenderung hanya memaparkan dalil-dalil untuk menjelaskan pentingnya menjaga pandangan, sedangkan Sayyid Qut}b lebih cenderung memberikan komentar kepada masyarakat yang menormalisasikan pandangan yang liar dan kebebasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Ketiga, Penafsiran al-Qurt}ubi dan Sayyid Qut}b saling melengkapi dan menguatkan sehingga relevan hingga masa kontemporer saat ini. Sayyid Qut}b dengan segala kritisannya terhadap masyarakat kini membuat masyarakat sadar, bahwa segala kebebasan dalam pandangan dan pergaulan bebas antar lawan jenis tidaklah dibenarkan, kemudian al-Qurt}ubi mufasir dari era pertengahan menyuguhkan banyak hadis dan syair-syair untuk menguatkan kritisan Sayyid Qut}b. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3886 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
89-20211558.pdf Restricted Access | 3.6 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
89-20211558_Publik.pdf Restricted Access | 2.07 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.