Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3890
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMujiburohman-
dc.contributor.authorAgni Aulia Zakiah, 20211352-
dc.date.accessioned2024-10-29T08:34:47Z-
dc.date.available2024-10-29T08:34:47Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3890-
dc.description.abstractKeadaan hati seseorang memengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk ucapan, sikap, dan tindakan. Ketika hati bersih dan sehat, maka kata-kata, perilaku, dan tindakannya akan cenderung positif. Sebaliknya, jika hati kotor, hasilnya akan cenderung negatif. Untuk mencapai kebersihan hati yang kuat, diperlukan usaha yang terus-menerus dalam memperbaikinya, seperti melalui pendidikan hati yang dilakukan secara berkelanjutan. Qalbun Salīm adalah konsep dalam Islam yang menggambarkan hati yang suci dan bersih, yang merupakan tujuan utama bagi umat Muslim dalam mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Untuk bisa dekat dengan Allah swt maka seseorang harus mengosongkan hatinya dari segala penyakit-penyakit hati dan mengisinya dengn sifat-sifat yang terpuji. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sama-sama mengkaji tentang qalbun salīm. Namun, perbedaannya terletak pada fokus penelitian ini yang lebih menekankan pada relevansi qalbun salīm terhadap kesehatan mental. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berbentuk penelitian kepustakaan (library reseach) dengan teknik dokumentasi dalam pengambilan data serta menganalisis data dengan metode analisis isi (content analysis) dan menggunakan pendekatan psikologi islam Al-Ghazali. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab Tafsir Al-Munīr karya Wahbah Al-Zuhaili dan Tafsir Al-Misbāh karya M. Quraish Shihab sedangkan sumber sekunder yang berkaitan dengan pembahasan qalbun salīm, seperti jurnal, berita, buku, artikel, skripsi, dan tesis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan; Pertama, Wahbah Al-Zuhaili dan M. Quraish Shihab dalam tafsirnya sepakat bahwa qalbun salīm adalah hati yang murni dan terbebas dari segala bentuk penyakit spiritual seperti syirik. Kedua, Perbedaan penafsiran keduanya terletak pada interpretasi masing-masing, Wahbah Al-Zuhaili menekankan aspek teologis dan hukum dari qalbun salīm, sementara Quraish Shihab lebih mengaitkannya dengan konteks sosial dan psikologis umat manusia saat ini. Ketiga, relevansi penafsiran Wahbah Al-Zuhaili dan M. Quraish Shihab terhadap konsep qalbun salīm dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, serta bagaimana prinsip-prinsip spiritual ini dapat diintegrasikan dalam pendekatan kesehatan mental modern untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectQalbun Salīmen_US
dc.subjectKesehatan Mentalen_US
dc.subjectM. Quraish Shihaben_US
dc.subjectWahbah al-Zuhailien_US
dc.titleMakna Qalbun Salim Dalam Perspektif Al-Qur'an Dan Relevansinya Terhadap Kesehatan Mental (Studi Komparatif Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili (W. 2015) Dan Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
93-20211352.pdf
  Restricted Access
1.28 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
93-20211352_Publik.pdf
  Restricted Access
849.34 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.