Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3905
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorSalsabila Khoirunisa, 20211564-
dc.date.accessioned2024-10-30T04:22:22Z-
dc.date.available2024-10-30T04:22:22Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3905-
dc.description.abstractPembangunan berkelanjutan seringkali tidak memerhatikan aspek lingkungan, tetapi lebih mementingkan aspek ekonomi, inilah yang menjadi sumber permasalah kerusakan lingkungan di Indonesia. Banyak bisnis modern yang mengenalkan istilah green, eco-friendly, sustainability, tetapi pada prakteknya tidak sesuai dengan apa yang dinarasikan yang dikenal dengan fenomena Greenwashing. Sedangkan di dalam Al-Qur’an banyak sekali termterm mengenai kerusakan lingkungan, serta penafsirannya dari para ulama tafsir, tetapi penafsiran tersebut belum bisa menjawab masalah mengenai pembangunan berkelanjutan dan ekologi di era industri 4.0 ini. Maka dari itu, penulis tertarik meneliti dan menganalisis terkait pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, dan maslahat bagi manusia perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif yang berdasarkan kajian kepustakaan (library research). Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah mushaf Al-Qur’an dan buku Metode Tafsir Maqāṣidī (Memahami Pendekatan Baru Penafsiran Al-Qur’an) karya Waṣfī ‘Āsyūr Abū Zayd. Sedangkan sumber sekundernya, penulis menggunakan referensi-referensi berupa kitab-kitab tafsir, buku, jurnal, skripsi dan literatur yang mendukung dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dalam proses pengambilan data dan metode deskriptif-analisis dalam menganalisa data. Kemudian, penulis menggunakan pendekatan penelitian dengan mengaplikasikan teori Tafsir Maqāṣidī karya Waṣfī ‘Āsyūr Abū Zayd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekologi menurut Al-Qur’an adalah tempat di mana manusia dan mahkluk lainnya tinggal dengan ekosistem yang seimbang. Dalam maqāṣid umum tujuan yang dicapai Al-Qur’an mengenai ekologi adalah sebagai aspek tauhid, sebagai manfaat bagi manusia, sebagai media manusia mencari karunia Allah, sebagai petunjuk bagi manusia, sebagai ajakan agar manusia berfikir. Kemudian maqāṣid khusus yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, dengan tiga konsepmelakukan perbaikan, tidak mengeksploitasi dan berkelanjutan. Dengan ini, maka menguatkan teori TBL (Triple Bottom Line) yang dicetuskan John Elkington, yang menerapkan tiga aspek dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini juga menguatkan 17 tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals) yang ada di undangundang nomor 32 tahun 2009 yang lebih memberikan pandangan maqāṣid yang progresif dan sistematis, demi kemaslahatan seluruh umat. Al-Qur’an sudah menjelaskan bagaimana cara melakukan pembangunan berkelanjutan yang baik dan ramah lingkungan, maka dari itu manusia harus menerapkannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPembangunan berkelanjutanen_US
dc.subjectEkologien_US
dc.subjectMaqāṣiden_US
dc.subjectAl-Qur’anen_US
dc.titleKesenjangan Antara Ekologi Dan Pembangunan Berkelanjutan Perspektif Al-Qur’an (Aplikasi Metode Tafsir Maqāṣidī Waṣfī ‘Āsyūr Abū Zayd (l.1395 H/1975 M)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
108-20211564.pdf
  Restricted Access
3.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
108-20211564_Publik.pdf
  Restricted Access
1.57 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.