Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3906
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAli Mursyid-
dc.contributor.authorFatihah Az Zahra, 20211395-
dc.date.accessioned2024-10-30T04:25:26Z-
dc.date.available2024-10-30T04:25:26Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3906-
dc.description.abstractKemajuan teknologi membawa manusia ke zaman yang memiliki kompleksitas masalah yang tinggi, terutama bagi generasi yang lahir di zaman digital. Salah satu masalah yang kompleks itu adalah masalah kesehatan mental yang disebabkan perbedaan keinginan anak dan orang tua. Di satu sisi, seorang anak memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya. Di sisi lain, orang tua sering kali memiliki pilihan yang tidak sejalan dengan pilihan anaknya sehingga anak tersebut berada dalam dilema. Apakah dia harus bersikap sesuai pilihan orang tuanya yang tidak sejalan dengan keinginannya sehingga membuat mentalnya tertekan, atau dia memilih pilihannya sendiri yang dia inginkan namun dengan resiko menyakiti hati orang tuanya. Karena itu penelitian tentang “Sikap Anak terhadap Pilihan Orang Tua dalam AlQur’an dengan menggunakan Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim” penting dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan berdasarkan kajian kepustakaan (library research). Adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu ayat-ayat Al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, dan teori Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim yang terdapat dalam buku teori “Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi sebagai Basis Moderasi Islam”. Sedangkan sumber sekundernya, penulis menggunakan referensi-referensi berupa buku-buku, literatur jurnal, artikel yang mendukung dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dalam proses mengambil data dan metode deskriptif-analisis dalam menganalisa data. Kemudian, penulis memilih pendekatan penelitian dengan mengaplikasikan teori Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim. Hasil dari penelitian ini menyatakan: (1) jika pilihan anak dan orang tua sama-sama baik, maka harus dilakukan diskusi antara keduanya dan diputuskan pilihan terbaik; (2) jika pilihan anak buruk dan pilihan orang tua baik, maka seorang anak dikatakan durhaka apabila tidak mengikuti pilihan orang tuanya: (3) jika pilihan orang tua yang ternyata buruk dan pilihan anak yang baik, maka seorang anak tidak boleh mengikuti pilihan orang tuanya, namun dengan tetap menjaga komunikasi dan bersikap baik padanya. Di sini, sebuah pilihan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip-prinsip Aḍḍarūriyyātul khams khususnya ḥifẓ al-din (memelihara agama), ḥifẓ al-nafs (memelihara jiwa), ḥifẓ al-‘aql (penjagaan akal) dan ḥifẓ al-nasl (penjagaan keturunan). Relevansi penafsiran tersebut terhadap kondisi generasi muda saat ini berkaitan dengan sikap anak dalam memilih karir dan memilih pasangan hidup.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectSikap Anaken_US
dc.subjectTafsīr Maqāṣidīen_US
dc.subjectPilihan Orang Tuaen_US
dc.subjectAbdul Mustaqimen_US
dc.titleSikap Anak Terhadap Pilihan Orang Tua Dalam AlQur’an (Aplikasi Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim [L. 1972 M])en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
109-20211395.pdf
  Restricted Access
2.69 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
109-20211395_Publik.pdf
  Restricted Access
1.47 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.