Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3914
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Iffaty Zamimah | - |
dc.contributor.author | Nadifatul As Adiyah, 20211555 | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-30T07:06:45Z | - |
dc.date.available | 2024-10-30T07:06:45Z | - |
dc.date.issued | 2024 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3914 | - |
dc.description.abstract | Ketenangan jiwa merupakan bagian dari kesehatan mental, kesehatan jiwa, atau kesejahteraan jiwa. Orang yang jiwanya tenang dan tenteram menunjukkan bahwa fungsi jiwanya berada dalam keseimbangan, yang memungkinkannya berpikir positif, bijak dalam menangani masalah, mampu menyesuaikan diri dengan keadaan, dan merasakan kebahagiaan hidup. Dengan mencari jiwa yang tenang, seseorang juga akan mampu menjalani kehidupannya secara baik, sebab baik dan buruknya sesuatu itu akan berpangkal dari persoalan mental dan jiwa manusia. Peneliti ingin menerapkan konsep ketenangan dalam Al-Qur’an secara spesifik dengan menggunakan kitab tafsir Al-Azhar dan Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka (Library Research). Sedangkan sumber primer menggunakan Al-Qur’an dan Komperatif dua Tafsir, sedangkan sekundernya menggunakan data yang bersifat buku tentang ketenangan, data sekunder di penelitian ini adalah referensi-referensi, buku-buku atau jurnaljurnal yang terkait dengan tema Ketenangan dalam Al-Qur’an. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, sedangkan teknik analisa datanya menggunakan metode Analisis Komparatif Tafsir. Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode tafsir Maudhui dari Al-Farmawi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: Pertama, penafsiran Hamka melihatnya sebagai hasil dari pemahaman mendalam tentang hidup dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosial. Sementara M. Quraish Shihab dan Hamka setuju bahwa ketenangan jiwa adalah kondisi batin yang diinginkan dan dapat dicapai melalui hubungan dengan Tuhan. Shihab melihat ketenangan sebagai hasil dari pengamalan ajaran agama yang konsisten,. Kedua, persamaan dan perbedaan penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihab terhadap ketenangan jiwa secara keseluruhan, baik Hamka maupun MQuraish Shihab memandang tenangan jiwa sebagai hal yang penting dan dicapai melalui hubungan dengan Tuhan, namun mereka menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menguraikan dan mencapainya. Ketiga, Relevansi penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihab secara singkat seperti: keyakinan/keimanan, ketakwaan, dzikir, sholat dalam faktor-faktor tersebut itu, banyak sekali memiliki dampak besar dalam menciptakan ketenangan jiwa | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Ketenangan Jiwa | en_US |
dc.subject | Tafsir Al-Miabah | en_US |
dc.subject | Dalam Al-Qur’an | en_US |
dc.subject | AlAzhar | en_US |
dc.title | Ketenangan Jiwa Dalam Perspektif Al-Qur'an (Studi Komparatif Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab (L. 1944 M) dan Tafsir Al-Azhar Karya Hamka (W. 1981 M)) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
117-20211555.pdf Restricted Access | 1.6 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
117-20211555_Publik.pdf Restricted Access | 691.81 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.