Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3920
Title: | Tradisi Pembacaan Surah Yasin Dan Kahfi (Studi Living Qur’an di Pesantren Al-Qur’an KH. Abdullah Syafi’ie Pulo Air Sukabumi) |
Authors: | Shamira Salsabila, 19211307 |
Advisor: | Muhammad Husen |
Issue Date: | 2024 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | tradisi surah Yāsīn dan Al-Kahfi yang aktif diamalkan di Pesantren Al-Qur’an KH. Abdullah Syafi’ie Pulo Air Sukabumi. Namun karena merupakan program wajib pesantren, maka santri dituntut untuk mengikutinya, terlepas dari paham atau tidaknya santri terhadap tindakan atau resepsi tersebut. Sehingga penelitian ini akan mengungkap mengenai asal-usul, pelaksanaan, dan pemahaman makna dari tradisi pembacaan surah Yāsīn dan Al-Kahfi di Pesantren Al-Qur’an KH. Abdullah Syafi’ie Pulo Air Sukabumi menurut Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim. Penelitian termasuk kategori penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Living Qur’an dengan Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer melalui observasi dan wawancara dengan teknik snowball sampling. Sumber data sekunder berasal dari catatan kegiatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, artikel, jurnal, agenda dan literatur lain yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pembacaan surah Yāsīn dilatarbelakangi kebiasaan pendiri pesantren, yaitu bapak KH. Abdul Rasyid yang ia peroleh dari ayahnya, KH. Abdullah Syafi’ie. Sedangkan pembacaan surah Al-Kahfi dilatarbelakangi inisiatif pimpinan pesantren, yakni Ustazah Asma berdasarkan hadis Nabi Saw. Pembacaan surah Yāsīn dilaksanakan setiap hari setelah salat Subuh berjamaah selain di hari Jum’at. Pembacaan surah Al-Kahfi dilaksanakan khusus di hari Jum’at setelah salat Subuh. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri di masjid dengan dipimpin oleh pengurus dan diawasi oleh mudabir dan mudabbiroh yang bertugas berdasarkan tata cara pelaksanaan yang telah diatur oleh pesantren. Makna tradisi ini adalah: Makna objektif berupa ketaatan terhadap tata tertib pesantren dan pelestarian tradisi pesantren. Makna ekspresif berupa media memperoleh ketenangan lahir dan batin, sarana berbakti kepada kedua orang tua dan kerabat, wasilah mempermudah urusan, perantara memperoleh husnul khotimah, sarana menghafal Al-Qur’an, sarana membentuk kepribadian Qur’ani, dan sarana perlindungan diri. Makna documenter berupa menjadikan dan membiasakan sebuah budaya menjadi suatu kegiatan yang wajib dikerjakan. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3920 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
123-19211307.pdf Restricted Access | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
123-19211307_Publik.pdf Restricted Access | 727.03 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.