Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3929
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorArison Sani-
dc.contributor.authorMuthia Salma Habibah, 191211235-
dc.date.accessioned2024-10-30T08:17:10Z-
dc.date.available2024-10-30T08:17:10Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3929-
dc.description.abstractPenelitian ini didasari pemahaman akan kondisi lansia yang mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial serta peningkatan kesadaran mereka akan kematian. Kesadaran ini dapat menimbulkan ragu dan khawatir, terutama jika seseorang lupa menyiapkan bagaimana menghadapi akhirat dengan baik. Kesiapan menghadapi akhirat dapat dibentuk melalui aspek spiritualitas, diperkuat melalui ibadah dan kegiatan sosial keagamaan. Permohonan doa kepada Allah bervariasi sesuai dengan harapan individu. Lansia yang sadar akan kematian umumnya memohon pada Allah untuk diwafatkan dalam keadaan baik. Praktik membaca QS. Al-A‘rāf ayat 126 dan Āli ‘Imrān ayat 193-194 menjadi bentuk ikhtiar mencapai tujuan tersebut. Masalah yang diangkat di dalam penelitian ini adalah bagaimana tata cara, resepsi dan pemaknaan para peserta terhadap tradisi pembacaan kedua ayat tersebut. Hal yang membedakan penelitan ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya yaitu mayoritas penelitian yang dilakukan di Pesantren Masa Keemasan (PMK) berfokus pada konsep kurikulum, sedangkan penelitian ini mengulas praktik pembacaan rutin yang dilaksanakan di PMK. Penelitian ini mengadopsi pendekatan teori resepsi fungsional berbasis data lapangan yang tergolong dalam jenis penelitian kualitatif. Peneliti menerapkan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan metode Snowball Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembacaan Surat Al-A‘rāf ayat 126 dan Āli ‘Imrān ayat 193-194 diresepsikan dan dimaknai berbeda oleh para peserta PMK. Diresepsikan dengan : Pertama, permohonan agar diwafatkan dengan keadaan h{usnul kha>timah. Kedua, perasaan semakin dekat dengan Allah Ketiga, doa yang sesuai dengan Al-Qur’an. Keempat, ayat yang dapat dibuat sebagai bacaan sholat. Kelima, hati yang tenang. Keenam, kemudahan mengelola hati. Ketujuh, peningkatan beribadah. Kedelapan, penambah ketaatan. Kesembilan, peningkatan rasa sabar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKematianen_US
dc.subjectPembacaanen_US
dc.subjectPeserta Lansiaen_US
dc.subjectPesantren Masa Keemasan (PMK)en_US
dc.titleResepsi Peserta Lansia terhadap Pembacaan QS. Āli ‘Imrān Ayat 193-194 dan Al-A‘rāf Ayat 126 ( Studi Living Qur’an pada Program Pesantren Masa Keemasan (PMK) di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
132-19211235.pdf
  Restricted Access
4.72 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
132-19211235_Publik.pdf
  Restricted Access
2.17 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.