Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3936
Title: Studi Kritis Pemikiran Skeptis John Wansbrough Tentang Keotentikan Al-Qur’an
Authors: Annisaa Nur Zain, 20211370
Advisor: Ali Mursyid
Issue Date: 2024
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran skeptis John Wansbrough terhadap keotentikan Al-Qur’an. menurutnya beberapa unsur dari kandungan Al-Qur'an mencerminkan konsep dan narasi yang ada dalam teks-teks agam sebelumnya seperti Taurat dan Injil. AlQur'an dipandang tidak hanya sebagai produk dari satu periode dan satu penulis, tetapi sebagai hasil dari proses panjang yang dipengaruhi oleh interaksi tradisi Yahudi-Kristen. Hal ini sangat bertentangan dengan pandangan tradisional yang memandang Al-Qur'an sebagai wahyu murni dari Allah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran John Wansbrough terhadap keotentikan Al-Qur’an serta Mengkritisi pemikiran skeptisnya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnnya yakni, penulis memfokuskan penelitian pemikiran John Wansbrough pada teori pengaruh tradisi Yahudi-Kristen(Juxtaposition) pada Al-Qur’an kemudian dianalisis-kritis. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk library research. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Quranic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation, sementara sumber data sekunder dari Kitāb Mabāḥith fī ʿUlūm al-Qurʾān, serta berbagai jurnal maupun buku. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dengan analysis content. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi tokoh oleh Abdul Mustaqim dengan membedah pemikiran tokoh disertai mengkritisi pemikirannya. John Wansbrough berargumen bahwa Al-Qur'an dipengaruhi oleh tradisi Yahudi dan Kristen, menganggap bahwa banyak elemen dalam Al-Qur'an, termasuk kisah-kisah dan konsep teologis, merupakan adaptasi dari narasi-narasi dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Pemikirannya terinspirasi oleh para orientalis sebelumnya seperti Joseph Schacht dan Ignaz Goldziher, serta dipengaruhi oleh latar belakang akademisnya di School of Oriental and African Studies (SOAS). Wansbrough mengadopsi pendekatan rasionalisme-positivisme, yang menolak keterkaitan transendental Al-Qur'an sebagai firman Tuhan. Namun, kritik terhadap pemikirannya menunjukkan bahwa untuk menguji keotentikan Al-Qur'an secara komprehensif, Wansbrough seharusnya menyertakan rujukan kajian-kajiannya dengan ilmuilmu yang melingkupi Al-Qur’an serta tidak skeptis pada kronologis maupun tradisi Islam saat itu, guna memberikan pemahaman mendalam dan terbukti mampu menggali makna serta menunjukkan bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu ilahi. Tanpa pendekatan ini, pandangan Wansbrough cenderung kontradiktif dan hanya berfokus pada asumsi-asumsi dogmatis yang berasal dari kritik Biblical, sehingga mengaburkan potensi kajian mendalam yang justru dapat mengungkapkan keotentikan dan kemukjizatan Al-Qur'an.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3936
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
139-20211370.pdf
  Restricted Access
2.21 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
139-20211370_Publik.pdf
  Restricted Access
1.24 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.