Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3943
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMayadah Hanawi-
dc.contributor.authorQurotul Aini, 20211476-
dc.date.accessioned2024-10-31T02:45:44Z-
dc.date.available2024-10-31T02:45:44Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3943-
dc.description.abstractSidrat Al-Muntahᾱ dalam Al-Qur'an diartikan para ulama dari dua kata yaitu Sidrah yang berarti pohon bidara kemudian kata Muntaha yang berarti kesudahan atau paling akhir. Jadi Sidrat Al-Muntahᾱ adalah pohon Sidr yang berada paling akhir alam semesta ini. Kata Sidrat Al-Muntahᾱ dalam Al-Qur'an hanya terdapat 2 ayat sehingga penafsiran khusus mengenai Sidrat Al-Muntahᾱ ini tidak begitu luas. Menurut penulis, mufasir dalam menafsirkan kata Sidrat Al-Muntahᾱ lebih banyak menggunakan makna hakiki daripada majazi. Maka dari itu, penulis ingin menganalisis bagaimana dan apa alasan mufasir menafsirkan Sidrat Al-Muntahᾱ dengan makna hakiki dan majazi dengan menganalisis dari ideologi dan guru mufasir yang mungkin mempengaruhi penafsirannya. Kemudian penulis ingin menganalisis komparasi penafsiran Sidrat Al-Muntahᾱ pada tafsir era klasik, modern dan kontemporer. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis alasan mufasir menafsirkan Sidrat Al-Muntahᾱ dengan makna hakiki dan majazi dan membandingkan penafsiran Sidrat Al-Muntahᾱ pada era tafsir klasik, modern dan kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni melakakukan pengumpulan data dan pengkajian terhadap suatu fenomena secara mendalam. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah library research dengan merujuk pada sumber primer dan sekunder, terutama kitab-kitab tafsir klasik, modern dan kontemporer, kemudian data pendukung dari buku, jurnal atau artikel yang dapat membantu dalam penelitian ini. Metode analisis data dalam penelitian ini berupa analisis isi. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan tafsir tematik dengan penafsiran deskriptif dan komparatif serta konsep teori periodesasi tafsir Al-Qur'an. Hasil penelitian dari penafsiran Sidrat Al-Muntahᾱ menurut para mufasir yaitu para mufasir lebih banyak menafsirkan dengan makna hakiki karena menurut para mufasir makna hakiki lebih cocok untuk menafsirkan hal ghaib seperti Sidrat Al-Muntahᾱ. Kemudian analisis penafsiran Sidrat Al-Muntahᾱ komparasi tafsir klasik, modern dan kontemporer yaitu mufasir klasik menafsirkan Sidrat Al-Muntahᾱ dengan dua makna yaitu hakiki dan majazi, mufasir modern menafsirkan Sidrat Al-Muntahᾱ dengan makna hakiki dan mufasir kontemporer menafsirkan Sidrat Al-Muntahᾱ dengan makna majazi untuk mengungkapkan makna simbolis dari makna hakiki Sidrat Al-Muntahᾱ.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectSidrat Al-Muntahᾱen_US
dc.subjectTafsiren_US
dc.subjectKlasiken_US
dc.subjectModernen_US
dc.subjectKontemporeren_US
dc.titleSidrat Al-Muntahᾱ Dalam Al-Qur'an: Analisis Komparasi Tafsir Klasik, Modern dan Kontemporeren_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
146-20211476.pdf
  Restricted Access
1.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
146-20211476_Publik.pdf
  Restricted Access
846.73 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.