Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3960
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Husen-
dc.contributor.authorElvah Siti Makiyah Rohmah, 20211390-
dc.date.accessioned2024-10-31T04:14:02Z-
dc.date.available2024-10-31T04:14:02Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3960-
dc.description.abstractTradisi Dārusan dan Sima’an Al-Qur’an merupakan bagian integral dari praktik keagamaan di Pondok Pesantren Madrasatul Huffadz 1 Gedongan, Cirebon, yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendalami dan menghafal Al-Qur’an , tetapi juga mencerminkan hubungan yang erat antara ayatayat suci dan kehidupan sehari-hari para santri. Di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial yang cepat, muncul pertanyaan mengenai bagaimana tradisi bertahan dan bagaimana para santri meresponnya. Masalah dalam tradisi ini mencakup keterbatasan pemahaman, perbedaan respon santri, kurangnya khusyuk dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriftif, dengan studi field research yang berbasis studi living quran, penelitian ini memberikan gambaran tentang hasil penelitian dengan mendeskripsikan data-data aktual yang diperoleh di lapangan. Sumber data primer didapatkan dari hasil observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl, dengan fokus pada sejarah, praktik pelaksanaan dan resepsi santri terhadap tradisi Dārusan dan simaan Quran. Sementara hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Dārusan dan Sima’an Qur’an diinisiasi oleh Pendiri Ponpes Madrastul Huffadz 1 Gedongan Cirebon yaitu KH.Abu bakar Shofwan sejak didirikannya pondok pesantren pada tahun 1973, yang sampai saat ini tradisi Dārusan dan simaan terus berjalan. Tradisi simaan Al-Qur’an terbagi menjadi 2 jenis yaitu simaan Al-Qur’an kelipatan 5 juz yang diinisiasi oleh KH.Abu dan Sima’an Jum’at rutin dinisiasi oleh Ust.Ahmad Suhaemi pada tahun 2013. Tradisi Dārusan dan Sima’an Qur’an ini memiliki dampak positif dalam kehidupan sehari-hari santri. Sehingga menimbulkan resepsi santri terhadap tradisi Dārusan dan simaan quran yang sangat bervariasi. Beberapa santri menganggapnya sebagai sarana memperkuat hafalan, sebagai sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempererat ukhuwah persaudaraan, meningkatkan kedisiplinan, sebagai strategi muroja’ah, serta melatih mental dan keperceyaan diri santri. Adapun kontribusi tradisi ini terhadap kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan Living Qur'an. Melalui peningkatan pemahaman dan hafalan, pengaruh sosial dan kultural, serta penghargaan terhadap prestasi santri.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectLiving Qur’anen_US
dc.subjectSimaan Al-Qur’anen_US
dc.subjectTradisien_US
dc.subjectDārusanen_US
dc.titleTradisi Dārusan dan Sima’an Al-Qur’an(Studi living di Pondok Pesantren Madrasatul Huffadz 1 Gedongan, Cirebon)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
163-20211390.pdf
  Restricted Access
27.25 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
163-20211390_Publik.pdf
  Restricted Access
27.26 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.