Pemanfaatan Literasi Digital dalam Kesiapan Guru Mengajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Mi Mumtaza Islamic School Tangerang Selatan

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pada saat belajar pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada umumnya memang sangat menjenuhkan, dan jarang peserta didik tertarik dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, disinilah guru mata pelajaran dituntut untuk kreatif mengemas materi pembelajaran agar terlihat menarik dan tidak membosankan. Pada masa sekarang penyampaian materi bukan hanya dengan berceramah saja, dimana guru yang memberikan semua informasi kepada peserta didik, dengan berbicara panjang lebar dihadapan peserta didik, tetapi guru juga bisa memanfaatkan komputer dan sejenisnya guna membantu menyampaikan materi kepada peserta didik. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan literasi digital dalam kesiapan guru mengajar mata pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam selama satu semester genap tahun ajaran 2023/2024 dengan adanya literasi digital di Kelas IV MI Mumtaza Islamic School Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis, selanjutnya menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi kelas, wawancara dengan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan analisis beberapa dokumen yang diperlukan. Teknik analisis datanya menggunakan reduksi data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan literasi digital dalam pemahaman pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Mumtaza Islamic School berjalan dengan baik, dengan bukti penelitian sebagai berikut: Bahwa pemanfaatan literasi digital di MI Mumtaza Islamic School sudah maksimal, dimulai dari pencarian materi SKI. Dalam penerapannya guru memanfaatkan media sosial sebagai bahan pencarian informasi dan pengetahuan seputar SKI, guru mengarahkan peserta didik untuk mengetahui lebih banyak pengetahuan melalui media digital, guru memiliki kemampuan dalam menilai materi SKI, guru mampu membentuk pengetahuan melalui media digital.