Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4215
Title: Qalbun Salim dan Relevansinya Terhadap Kesehatan Mental (Studi Analisis Tafsir Al-Jailani)
Authors: Fatimah Tus Sa’adah, 221411031
Advisor: Abdul Muhaimin Zen
Muhammad Azizan Fitriana
Issue Date: 2025
Publisher: Program Pascasarjana IIQ Jakarta
Abstract: Qalbun (hati) menjadi penentu baik buruknya seseorang dihadapan Allah SWT, yang senantiasa menilai benar salahnya perasaan, niat, angan-angan, pemikiran, hasrat, sikap bahkan tindakan seseorang terutama dirinya sendiri. Qalbun (hati) sangat berpengaruh bagi tindakan seseorang, apabila hatinya baik atau sehat maka baik dan benar perilakunya begitupun sebaliknya. Banyak ditemukan permasalah sosial di Indonesia sekarang ini seperti, kasus pembunuhan yang dikarenakan adanya dendam ataupun iri, korupsi yang dikarenakan tidak adanya rasa syukur dan kepuasan dalam hatinya, kasus bunuh diri yang terjadi di kalangan anak sekolah, mahasiswa hingga orang dewasa dipicu karena pengaruh kesehatan mentalnya yang terganggu. Gangguan kesehatan mental mempengaruhi pikiran, suasana hati, perilaku dan interaksi sosial seseorang dalam kehidupan sehari-harinya. Penelitian ini termasuk katagori library research, berjenis kualitatif dan bersifat deskriptif-analitif. Dengan metode maudhu’i (tematik) yang bercorak tafsir sufi dalam menganalisis data. Penulis mengumpulkan data dari kitab Tafsir al-Jailani serta kitab-kitab lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Temuan dalam penelitian ini adalah, pertama, konsep Qalbun Salim menurut Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jailani (470-561 H) dalam kitab Tafsir al-Jailani adalah hati yang bersih dan selamat dari keterikatan terhadap hawa nafsu, dari kecondongan terhadap dunia atau hubbu dunya, dari sifat-sifat tercela yakni sifat ‘ujub (membanggakan diri) dan riya’, hati yang ikhlas dan tulus menghadap Allah SWT yang melakukan amalan hanya mencari ridha-Nya, tulus melakukan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dalam setiap keadaan, tulus menerima segala ketentuan (Qada’) Allah SWT yang telah ditetapkan kepada dirinya. Kedua, hati (Qalbun) yang jauh dari Pemilik-Nya tidak akan merasakan kebahagiaan yang hakiki serta ketentraman dalam menjalani kehidupan. Maka muncullah rasa stress, depresi, tidak percaya diri dan lain sebagainya yang dapat merusak kesehatan mental manusia. Ketiga, upaya dalam memperoleh dan menjaga kesehatan mental manusia di era modern ini yakni: selalu berdzikir sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, menanamkan sikap sabar di segala situasi, menguatkan akidah dan istiqamah dalam beribadah.
URI: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4215
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
221411031_Fatimah Tus Sa’adah.pdf
  Restricted Access
221411031_Fatimah Tus Sa’adah3.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
221411031_Fatimah Tus Sa’adah_BAB 1&5.pdf
  Restricted Access
221411031_Fatimah Tus Sa’adah_BAB 1&52.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.