Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4489
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSaepullah-
dc.contributor.authorLailatul Izzah, 21220230-
dc.date.accessioned2025-11-28T04:51:30Z-
dc.date.available2025-11-28T04:51:30Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4489-
dc.description.abstractTransformasi ideologi partai politik menjadi fenomena menarik dalam dinamika politik Indonesia. PDIP yang sebelumnya dikenal sebagai partai nasionalis sekuler mulai membangun citra sebagai partai nasionalis religius. Perubahan ini dilatarbelakangi oleh menguatnya politik identitas berbasis agama serta kebutuhan mempertahankan dukungan elektoral, khususnya di Jawa Tengah. Masyarakat pun memberi respons beragam, mulai dari dukungan hingga stigma “anti-Islam”. Kajian ini penting untuk memahami strategi komunikasi identitas PDIP dalam merespons perubahan tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana transformasi identitas yang dilakukan PDIP dari nasionalis sekuler ke nasionalis religius. Transformasi dianalisis dari bagaimana kader memaknai identitas personalnya, strategi komunikasi partai, serta hubungan PDIP dengan komunitas muslim. Penelitian ini juga mengulas peran simbol, narasi, dan tindakan sosial-keagamaan dalam membentuk persepsi publik. Hasilnya diharapkan memberikan kontribusi akademik dan praktis dalam studi komunikasi politik. Pendekatan ini menekankan pentingnya adaptasi ideologis dalam ranah elektoral. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi identitas Michael Hecht dengan fokus pada PDIP Jawa Tengah. Kajian menyoroti dimensi personal, relasional, dan komunal dalam pembentukan identitas partai. Narasi kader dan aktivitas sosial-keagamaan dianalisis sebagai bagian dari strategi ideologis. Pendekatan ini memberikan gambaran utuh tentang bagaimana PDIP membentuk dan mengkomunikasikan citranya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam. Data primer diperoleh dari wawancara dengan DPP dan DPD PDIP Jawa Tengah. Sumber sekunder berasal dari literatur, berita, dan dokumentasi terkait. Analisis dilakukan dengan menafsirkan narasi dan tindakan kader, lalu dikaitkan dengan teori komunikasi identitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader PDIP mampu menyelaraskan identitas religius dengan ideologi nasionalis. Berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan, memperkuat citra religius PDIP. Hubungan erat dengan NU dan Muhammadiyah juga membentuk persepsi positif di kalangan muslim. Strategi ini menunjukkan bahwa PDIP bukan partai sekuler tertutup, tetapi partai inklusif. Kesimpulannya, identitas partai bersifat dinamis dan dapat disesuaikan tanpa kehilangan prinsip dasar partai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPartai Politiken_US
dc.subjectPDIen_US
dc.subjectNasional Sekuleren_US
dc.subjectNasional Religiusen_US
dc.subjectKomunikasi Identitasen_US
dc.titleTransformasi PDIP dari Nasionalis Sekuler ke Nasionalis Religius Perspektif Komunikasi Identitas di Jawa Tengahen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
11-21220230.pdf
  Restricted Access
6.02 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
11-21220230_Publik.pdf
  Restricted Access
5.67 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.