Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4494| Title: | Komunikasi Simbolik Pasca kematian Dalam Film The Life List (Studi Analisis George Herbert Mead Dan Semiotika Roland Barthes) |
| Authors: | Maryam Mahfudhoh, 21220233 |
| Advisor: | Muhamad Hizbullah |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
| Abstract: | Fenomena ikatan emosional dengan orang yang telah meninggal sering kali dimediasi melalui simbol-simbol bermakna, seperti benda kenangan, pesan tertulis, mimpi, atau imajinasi, yang mencerminkan bentuk komunikasi simbolik dalam konteks pasca kematian. Dalam hal ini, film menjadi medium reflektif yang tidak hanya merepresentasikan dinamika emosional tersebut, tetapi juga menyediakan ruang visual bagi pemirsa untuk memahami proses kehilangan, harapan, dan pemaknaan yang terus berlangsung. Hal ini tergambarkan dalam film The Life List melalui pesan harapan dan proses rekonsiliasi dari ibu kepada anak yang membentuk inti emosional dari perjalanan naratif tokohnya. Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan dalam pertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan ini dimulai dengan pertanyaan mayor yaitu “Bagaimana representasi komunikasi simbolik pasca kematian dalam film The List Life?”. Pertanyaan tersebut akan ditelusuri lebih lanjut dengan pertanyaan minor, yaitu “Seperti apa komunikasi simbolik pasca kematian dalam konsep mind, self, dan society pada film The Life List?” Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), di mana film The Life List dianalisis sebagai sumber primer, dan berbagai literatur akademik menjadi sumber sekunder untuk mendukung pemahaman teoretis. Melalui metode ini, peneliti mengkaji narasi, dialog, dan simbol-simbol visual yang muncul dalam film untuk mengungkap representasi makna mendalam yang terkait dengan komunikasi antar tokoh. penelitian ini menggunakan dua pendekatan teoritis, yaitu teori interaksionisme simbolik dari George Herbert Mead yang menekankan pembentukan makna melalui interaksi sosial, serta teori semiotika Roland Barthes untuk menelaah proses representasi dan pemaknaan simbol dalam film secara denotative dan konotatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi komunikasi simbolik pasca kematian dalam film ini terwujud melalui berbagai simbol bermakna yang memediasi relasi emosional antara tokoh yang telah meninggal (ibu) dan yang ditinggalkan (anak). Simbol-simbol seperti daftar kehidupan (life list), video pesan terakhir, serta tindakan-tindakan simbolik yang dilakukan tokoh utama, Alex, menunjukkan bahwa makna dibentuk dan dimaknai melalui interaksi sosial yang tetap hidup meskipun secara fisik hubungan tersebut telah terputus oleh kematian. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4494 |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 18-21220233.pdf Restricted Access | 5.98 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 18-21220233_Publik.pdf Restricted Access | 4.97 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.