Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4516
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Hawasi-
dc.contributor.authorFismy Faturrahmy Firmansyah, 21211658-
dc.date.accessioned2025-11-29T09:10:58Z-
dc.date.available2025-11-29T09:10:58Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4516-
dc.description.abstractPenulisan dan pengumpulan Al-Qur’an telah melalui proses panjang sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga masa para khalifah. Fase kodifikasi terpenting pada masa Khalifah Utsman bin ‘Affan yang bertujuan untuk menghindari perbedaan bacaan yang dapat memicu perpecahan. Seiring berkembangnya Islam ke berbagai wilayah, muncul variasi dalam penulisan dan bacaan Al-Qur’an, termasuk dalam hal tanda baca (ḍabṭ) dan penomoran ayat (‘add al-āy), khususnya dalam berbagai riwayat qira’at. Penelitian ini berfokus pada kajian perbandingan ḍabṭ dan ‘add al-āy dalam dua mushaf riwayat Warsy, yaitu Mushaf Mesir dan Mushaf Aljazair. Kedua mushaf tersebut meskipun bersumber dari riwayat yang sama, memiliki perbedaan dalam aspek penulisan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat. Penelitian ini penting untuk memberikan pemahaman yang lebih utuh terhadap keberagaman mushaf Al-Qur’an serta sebagai kontribusi dalam kajian ilmu qira’at dan penulisan Al-Qur’an di era modern, terutama di tengah maraknya akses digital terhadap mushaf. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research) dan internet research. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan ḍabṭ dalam mushaf qira’at riwayat Warsy terbitan Mesir dan Aljazair mencakup bentuk dan peletakan pada harakat (fatḥah, ḍammah, kasrah), tanwin, berbagai bentuk sukūn (pada iẓhār, idgām kāmil dan nāqiṣ, mad, serta bacaan lainnya), tasydīd, tanda mad, mīm jamā‘, berbagai bentuk hamzah, isymām, imālah, taqlīl, lām alif, huruf yang dibuang atau ditambah dalam rasm, dan naql. Sedangkan Perbedaan ḍabṭ terletak pada peletakan sukūn dalam sebagian bacaan idgām, perbedaan dalam penulisan dua hamzah (baik dalam satu maupun dua kata) hamzah waṣal, serta bacaan yang memiliki dua wajah (fatḥ dan taqlīl). Adapun persamaan ‘add al-āy ditemukan pada 64 surah, dengan 5 surah memiliki jumlah ayat yang sama namun posisi penomoran berbeda. sedangkan perbedaan ‘add al-āy ditemukan pada 50 surah dalam Al-Qur’an.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMushafen_US
dc.subjectḌabṭen_US
dc.subject‘Add al-Āyen_US
dc.titleDabt Dan Add al-Ay Dalam Mushaf Al-Quran Riwayat Warsy (W. 197 H): Studi Komparatif Mushaf Mesir dan Mushaf Aljazairen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
06-21211658.pdf
  Restricted Access
2.83 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
06-21211658_Publik.pdf
  Restricted Access
1.32 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.