Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4533Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Ahmad Hawasi | - |
| dc.contributor.author | Firdha Aulia, 21211657 | - |
| dc.date.accessioned | 2025-12-01T03:34:54Z | - |
| dc.date.available | 2025-12-01T03:34:54Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4533 | - |
| dc.description.abstract | Pernikahan dalam Islam merupakan institusi sakral yang bertujuan menjaga manusia dari perbuatan zina. Namun, perkembangan sosial dan kemajuan teknologi telah memicu meningkatnya hubungan di luar nikah, termasuk kehamilan yang kini terjadi bahkan di kalangan religius. Data dari Komnas Perempuan dan BKKBN mencatat puluhan ribu remaja mengalami kehamilan di luar nikah setiap tahunnya, yang menimbulkan dampak psikis serius seperti rasa malu, keterasingan, dan depresi akibat stigma sosial. Dalam konteks ini, kisah Maryam dalam QS. Maryam ayat 22-26 menjadi sangat relevan, karena menggambarkan tekanan emosional dan sosial seorang perempuan yang menghadapi kehamilan dalam kondisi luar biasa. Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis penafsiran Buya Hamka terhadap QS. Maryam 22-26 dalam Tafsir Al-Azhar, mengidentifikasi dampak psikologis perempuan hamil di luar nikah dan menawarkan solusi psikologis dan spiritual berdasarkan tafsir dan teori stigma Erving Goffman. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang cenderung fokus pada hukum atau psikologi secara terpisah, penelitian ini menggabungkan pendekatan tafsir maudhu’i dan teori psikologi sosial. Metode yang digunakan adalah kualitatif-kepustakaan dengan analisis deskriptif. Temuan menunjukkan bahwa Buya Hamka menafsirkan kisah Maryam secara empatik, dengan mengungkapkan aspek penderitaan batin, tekanan sosial, dan strategi perlindungan diri seperti menyendiri dan diam. Sikap Maryam mencerminkan keteguhan iman, kecerdasan emosional, serta spiritualitas tinggi dalam menghadapi stigma. Dalam kacamata Goffman, ini sejalan dengan konsep passing, covering, dan phantom acceptance sebagai cara menghadapi tekanan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tafsir Al-Qur’an yang dipadukan dengan pendekatan psikologi memberikan pemahaman yang utuh dan empatik terhadap kehamilan di luar nikah. Islam tidak hanya memberi batasan moral, tetapi juga solusi spiritual yang menyentuh sisi kemanusiaan secara mendalam. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
| dc.subject | Hamil | en_US |
| dc.subject | Maryam | en_US |
| dc.subject | Buya Hamka | en_US |
| dc.subject | Stigma | en_US |
| dc.title | Hamil Dan Melahirkan Di Luar Nikah Perspektif Buya Hamka (W. I981 H), (Analisis Psikologis Terhadap Kisah Maryam dalam Tafsir Al-Azhar) | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 24-21211779.pdf Restricted Access | 2.07 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 24-21211779_Publik.pdf Restricted Access | 1.45 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.