Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4576
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMayadah Hanawi-
dc.contributor.authorWardah Nabilah Suardi, 21211826-
dc.date.accessioned2025-12-02T07:27:42Z-
dc.date.available2025-12-02T07:27:42Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4576-
dc.description.abstractKonten sedekah yang marak di media sosial, terutama melalui platform seperti TikTok dan YouTube, telah menimbulkan persoalan baru dalam masyarakat, yaitu terbentuknya mentalitas miskin, dimana sebagian individu lebih memilih bergantung pada bantuan daripada berusaha secara mandiri. Konten yang pada awalnya dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat berbagi, justru pada praktiknya dapat mendorong budaya meminta-minta yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam Islam, sikap ‘iffah atau menjaga harga diri dari meminta-minta sangat ditekankan, sebagaimana tercermin dalam QS. Al-Baqarah ayat 273. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang lebih menekankan pada aspek pro dan kontra konten sedekah atau keabsahannya dari sisi fiqih dan hadis, penelitian ini berfokus pada analisis nilai ‘iffah dalam konten sedekah berdasarkan penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 273 dalam Tafsir al-Munir karya Wahbah Al-Zuḥailī. Analisis difokuskan pada tafsir kontemporer untuk melihat bagaimana Al-Qur’an memberikan solusi dalam merespons fenomena sedekah digital masa kini. al-Zuḥailī Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode library research. Sumber data utama berasal dari Tafsir al-Munir sebagai data primer, serta literatur pendukung lainnya sebagai data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, sementara teknik analisis data menggunakan content analysis. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir tematik oleh Abdul Hayy al-Farmawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa QS. Al-Baqarah ayat 273 mengandung nilai ‘iffah yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan tidak bergantung pada bantuan orang lain. Nilai ini sangat relevan untuk dijadikan solusi atas dampak negatif konten sedekah, khususnya dalam membentuk masyarakat yang mandiri dan tidak memiliki mental memintaminta. Dengan demikian, konten sedekah seharusnya tidak hanya menampilkan aksi pemberian, tetapi juga mengedukasi tentang pentingnya kemandirian dan harga diri.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectIffahen_US
dc.subjectMental Miskinen_US
dc.subjectKonten Sedekahen_US
dc.subjectAl-Muniren_US
dc.subjectAl-Zuhailien_US
dc.titleIffah dalam Konten Sedekah (Studi Analisis Qs Al Baqarah Ayat 273 dalam Tafsir Al Munir Karya Wahbah al-Zuḥaili (w. 1436 H))en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
66-21211826.pdf
  Restricted Access
2.14 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
66-21211826_Publik.pdf
  Restricted Access
1.27 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.