Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4595
Title: Overthinking dan Solusinya dalam Perspektif AlQuran (Studi Analisis Tafsir Fi Ẓilal Al-Quran Karya Sayyid Quṭb [W. 1386 H])
Authors: Illa Lista Rahmah, 21211668
Advisor: Ruaedah
Issue Date: 2025
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Dalam era modern yang dipenuhi tekanan dan ketidakpastian, overthinking atau kecenderungan berpikir secara berlebihan menjadi salah satu persoalan psikologis yang kian umum terjadi. Dalam perspektif Islam, fenomena ini kerap dikaitkan dengan rasa takut, kecemasan, pesimisme, serta prasangka buruk terhadap takdir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Sayyid Quṭb dalam Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan gejala overthinking, guna menemukan nilai-nilai spiritual yang relevan sebagai solusi atas masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi pustaka (library research), dengan sumber primer berupa kitab Fī Ẓilāl al-Qur’ān dan didukung oleh literatur sekunder seperti buku, artikel, dan jurnal ilmiah. Data dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan psikologi. Penelitian ini mengkaji penafsiran Sayyid Quṭb dalam Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan overthinking, seperti QS. Āli ‘Imrān [3]: 175, QS. An-Nās [114]: 4–5, QS. Al-Aḥzāb [33]: 10, QS. Al-Baqarah [2]: 286, QS. Al-‘Ankabūt [29]: 69, dan QS. Al-Fatḥ [48]: 4. Sayyid Quṭb dengan menggunakan pendekatan tafsir tematik dan analisis psikologi self-compassion yang dikembangkan oleh Kristin Neff, penelitian ini menyoroti bagaimana tafsir Sayyid Quṭb menawarkan pedoman spiritual untuk meredam kecemasan berlebihan, rasa takut, dan bisikan negatif yang menjadi akar overthinking. Hasil kajian menunjukkan adanya keterkaitan antara penafsiran Sayyid Quṭb dengan tiga aspek utama self-compassion, yaitu self-kindness (QS. AlBaqarah [2]: 286) yang menegaskan kelemahan manusia dan kasih sayang Allah, common humanity (QS. Al-‘Ankabūt [29]: 69) yang menempatkan kesulitan sebagai pengalaman universal menuju pertolongan Allah, serta mindfulness (QS. Al-Fatḥ [48]: 4) melalui ketenangan batin yang dianugerahkan Allah kepada orang beriman. Dengan demikian, penafsiran Sayyid Quṭb tidak hanya bernilai teologis, tetapi juga relevan secara psikologis sebagai alternatif solusi menghadapi problem overthinking dalam kehidupan modern.
URI: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4595
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
81-21211668.pdf
  Restricted Access
1.82 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
81-21211668_Publik.pdf
  Restricted Access
1.39 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.