Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4608
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRifdah Farnidah-
dc.contributor.authorAisha Khaira Manik, 21211607-
dc.date.accessioned2025-12-04T04:12:37Z-
dc.date.available2025-12-04T04:12:37Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4608-
dc.description.abstractKehidupan manusia di zaman modern menghadapi berbagai tantangan psikologis yang semakin rumit, salah satunya adalah depresi yang telah menjadi penyebab utama disabilitas di seluruh dunia. Pada tahun 2019, ada lebih dari 300 juta orang yang mengalami depresi , situasi ini ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan metode yang komprehensif dalam menangani masalah kesehatan mental, khususnya kesedihan yang berlebihan. Kesedihan dapat muncul akibat kehilangan, beban hidup, dan berbagai masalah yang datang silih berganti, yang sering kali dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Meskipun kesedihan dapat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT dan meningkatkan kesabaran, dampak negatifnya dapat melemahkan iman dan semangat. Al-Qur'an mengingatkan umat Islam agar tidak terjebak dalam kesedihan yang berlebihan, terutama setelah mengalami kekalahan, serta menekankan pentingnya iman dan optimisme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Sumber data primer yang digunakan yaitu kitab Tafsīr Al-Munīr dan sumber data sekunder berupa buku, artikel, jurnal yang berkaitan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentatif, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan psikologi. Penelitian ini menemukan bahwa kesedihan yang berlebihan dapat melemahkan iman dan semangat. Dalam konteks modern, larangan ini relevan dengan isu kesehatan mental, di mana kesedihan yang tidak dikelola dapat berkembang menjadi gangguan psikologis. Selain itu, konsep self healing dan manajemen stres juga sejalan dengan ajaran AlQur’an, memberikan pendekatan praktis untuk menjaga keseimbangan emosi. Dengan demikian, larangan sedih berlebihan dalam Al-Qur’an tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga menawarkan solusi yang relevan dan aplikatif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis di era modern.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKesedihanen_US
dc.subjectEra Modernen_US
dc.subjectTafsīr Al-Munīren_US
dc.subjectWaḥbah Al-Zuhaīlien_US
dc.titleLarangan Bersedih Secara Berlebihan Dalam Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Munir Karya Waḥbah Al-Zuḥaili)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
92-21211607.pdf
  Restricted Access
2.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
92-21211607_Publik.pdf
  Restricted Access
452.52 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.