Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4668
Title: Fenomena Nomofobia dalam Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka)
Authors: Najwa Nurmawaddah Rahmat, 21211723
Advisor: Romlah Widayati
Issue Date: 2025
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Fenomena nomofobia (No Mobile Phone Phobia) merupakan bentuk kecemasan kontemporer yang muncul akibat ketergantungan berlebihan pada smartphone. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan psikologis, tetapi juga berimplikasi terhadap aspek sosial dan spiritual manusia. Dalam konteks Al-Qur’an, fenomena ini dapat dipandang sebagai bentuk kegelisahan batin yang menunjukkan lemahnya orientasi spiritual sehingga memerlukan solusi yang bersumber dari nilai-nilai ilahiyah. Penelitian sebelumnya mengenai nomofobia banyak menyoroti aspek psikologis dan sosial dengan pendekatan empiris, misalnya hubungan nomofobia dengan interaksi sosial atau intensitas penggunaan media sosial. Ada pula penelitian yang mengaitkannya dengan psikologi positif dalam kerangka tafsir al-Azhar. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas fenomena nomofobia sebagai problem psikologis modern. Namun, perbedaan utamanya terletak pada fokus pendekatan: penelitian ini lebih menekankan analisis tafsir Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar untuk menemukan relevansi solusi Qur’ani terhadap persoalan nomofobia, bukan hanya sebatas analisis empiris atau psikologis. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research) dengan pendekatan tafsir tematik (maudhu‘i). Data primer diperoleh dari Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, sedangkan data sekunder berasal dari literatur psikologi dan kajian tentang nomofobia. Analisis dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis), yakni menelaah ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan (seperti QS. Al-‘Aṣr, QS. Al-A‘rāf, QS. Ar-Ra‘d, QS. Al-Ḥadīd, dan QS. Āli-‘Imrān) melalui penafsiran Buya Hamka, lalu menghubungkannya dengan teori psikologi modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka menafsirkan fenomena nomofobia sebagai bentuk kelalaian spiritual yang berujung pada ketakutan, kesedihan, dan kesempitan jiwa. Dampaknya bukan hanya psikologis, melainkan juga moral dan spiritual karena melemahkan hubungan manusia dengan Allah. Solusi Qur’ani yang ditawarkan meliputi penguatan iman, dzikir sebagai terapi batin, pengelolaan waktu, serta kesadaran akan kefanaan dunia. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan relevansi Tafsir al-Azhar sebagai tafsir modern yang mampu menjawab problem psikologis kontemporer dengan pendekatan spiritual yang aplikatif.
URI: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4668
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
150-21211726.pdf
  Restricted Access
1.28 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
150-21211726_Publik.pdf
  Restricted Access
900.94 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.